Berita

PAI UMY Lepaskan 4 Mahasiswa ke University Malaya, Malaysia

Sebanyak empat mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhamamdiyah Yogyakarta (PAI UMY) dilepas untuk melakukan student mobility ke University Malaya, Malaysia. Keempat mahasiswa tersebut terdiri dari dua mahasiswa PAI angkatan 2015 yaitu Della Asyanah dan Vita Septi Susanti serta dua mahasiswa PAI angkatan 2016 yakni Carabiner Wikan Sriabidin dan Muhamamd Firdaus Zamzam. Pelepasan student mobility dilakukan di lobby rektorat UMY pada hari Selasa (27/02). Acara ini dihadiri oleh Rektor UMY, kepala prodi PAI, Sekretaris Prodi beserta dosen pendamping.

Selaku rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP. mengungkapkan bahwa telah terjadi peningkatan dalam bidang student mobility. “Dari hanya delapan prodi yang telah melakukan student exchange, saat ini terdapat tujuh belas program studi yang telah melakukan exchange. Terdapat peningkatan sembilan program studi,” ungkapnya. Gunawan juga berpesan kepada mahasiswa untuk mengambil apapun ilmu yang didapatkan dan terus menjaga kesehatan.

Kepala Program studi Pendidikan Agama Islam, Naufal Ahmad Rijalul Alam, M.A. mengungkapkan bahwa student mobility ini merupakan student mobility gelombang ketiga yang telah dilaksanakan oleh prodi PAI. “Setiap tahunnya kami hanya mengirimkan empat mahasiswa ke UM, karena memang kuotanya hanya empat saja,” ujarnya. Naufal menambahkan bahwa mahasiswa tersebut akan menempuh satu semester di University Malaya, Malaysia dari bulan Februari akhir hingga bulan Juli.

Prodi PAI telah menandatangani MOU dengan UM pada tahun 2015 dan telah melaksanakan student mobility selama tiga kali. “Dalam perjalanannya, saat periode pertama mahasiswa PAI hanya melakukan sit in selama 1 bulan.  Kemudian dilanjutkan pada periode kedua dan ketiga selama satu semester atau enam bulan,” jelasnya.  Naufal kembali menambahkan harapannya bahwa program studi dapat menggali bahan ajar dari UM, kurikulum, serta pengalaman mahasiswa terkait perbedaan kultur. Untuk dosen harapannya ada kolaborasi research yang diagendakan pada bulan desember 2018.

“Sebelumnya, UM telah melakukan student exchange terlebih dahulu, namun hanya selama satu minggu dikarenakan sistem pembelajaran yang berubah. Namun pada semester gasal mendatang, UM akan kembali in bond ke UMY,” ungkapnya.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut, Carabiner Wikan Sriabidin mengungkapkan bahwa ini merupakan kali pertamanya melakukan student exchange. “Hal ini menjadi sebuah pembelajaran yang sangat berharga bagi kami,” ungkap Carabiner. Ia juga mengungkapkan bahwa seleksi yang ia lakukan hingga terpilih menjadi delegasi PAI UMY terdiri dari dua tahap, seleksi berkas dan wawancara.

“Kami melakukan seleksi berkas, banyak mahasiswa yang mendaftar tapi kami tidak tahu pastinya. Kemudian dipilih sepuluh orang untuk melakukan wawancara dan dites bahasa Arab dan bahasa Inggris yang dimilikinya. Hingga akhirnya dipilihlah empat mahasiswa untuk melakukan student exchange,” tutupnya. (darel)