Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjadi tuan rumah pada kegiatan Pameran Kerjasama Pembangunan Jerman dan Indonesia (JERIN) “Kreatifitas dalam Keberagaman” yang diselenggarakanDeutsche gesellschaft fur Interntaionale Zusammenarbeit (GIZ) dan Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW). Kegiatan ini diselenggarakan sejak Jumat hingga Rabu (3-9/11) di Lobby Gedung AR Fahruddin B Kampus Terpadu UMY.
Sekretaris Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Christoph Seeman yang hadir membuka pameran menjelaskan, ada tiga fokus kerjasama pembangunan yang digarisbawahi di pameran ini. Yang pertama adalah perubahan iklim. Selama ini, Jerman dan Indonesia bekerjasama untuk mengembangkan ekonomi rendah karbon dan melestarikan keanekaragaman hayati. Investasi dalam energi terbaharukan dilakukan dalam skala besar yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan.
Pada fokus kedua, Republik Federal Jerman merupakan mitra pembangunan dalam hal tata pemerintahan yang baik (good governance) dan desentralisasi di Indonesia. Hal ini menyangkut partisipasi yang demokratis dan pelayanan publik untuk masyarakat di seluruh Indonesia. “Sektor lain yaitu mengenai pembangunan sektor swasta yang berkontribusi dalam pengembangan lingkungan sehat untuk penciptaan lapangan kerja di sektor swasta, termsuk usaha kecil dan menengah” terangnya.
Seeman juga menjelaskan, selama lima puluh tahun terakhir, kerjasama ini mengembangkan kapasitas Indonesia dalam hal pembangunan infrastruktur dan tenaga kerja yang berkualitas. Selama bertahun-tahun, pemerintah Jerman bekerjasama untuk memperkuat pregram simpan pinjam sebagai salah satu alat yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kemiskinan. “Sehingga kami juga memilih tempat-tempat yang mengedepankan kerjasama pembangunan dalam penyelenggaran JERIN ini”, jelasnya.
Sementara itu Rektor UMY Ir. H. M. Dasron Hamid, M.Sc mengharapkan, kegiatan seperti ini dapat menjadi insprirasi bagi mahasiswa untuk belajar utnuk melakukan inovasi-inovasi baru. Hal tersebut sebagaimana Jerman yang menurutnya sebuah negara industri modern yang berkembang dengan teknologi yang tinggi untuk memecahkan berbagai permasalahan. “Sehingga penting bagi UMY untuk mendukung kegiatan yang dapat mengembangkan iptek seperti ini. Wawasan mahasiswa dan seluruh elemen akan berkembang”, katanya.
UMY menjadi universitas ke-3 yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ini setelah sebelumnya dilaksanakan di Jakarta dan Surabaya Oktober lalu. Pameran ini selanjutanya juga akan diadakan di beberapa kota di Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera hingga Februari 2012.
Selain pameran, kegiatan 6 hari ini juga menghadirkan beberapa agenda kegiatan di antaranya: Dialog “Crisis Management adn Sutainable Innovation: Cooperation between Indoensia and Germany in Yogyakarta 2006-2011” yang diisi mantan Sekretaris Daerah DIY Tri Harjun, Kamis (3/11), Seminar on Strenghtening Citizen’s Role in Local Governance Jumat (4/11), dan Workshop “Climate Strategies for Cities” Rabu (9/11).