Suasana akan semakin memanas, sebab beberapa jam lagi para peserta segera dihadapkan dengan perlombaan. Tentu banyak persiapan yang dilakukan oleh para peserta untuk menuju hari tersebut. Seperti yang dirasakan oleh peserta KRAI yang saat ini sudah mulai melakukan pengukuran dan berat robot dan juga running test. Seperti yang terjadi di suasana pagi hari para peserta sedang melakukan berbagai macam pengecekkan terhadap robot-robot tersebut, hal ini tentu untuk menghindari berbagai macam kesalahan teknis yang terjadi selama kegiatan tersebut berlangsung. Pelaksanaan pengukuran dan running test ini tentunya akan didampingi oleh wasit dan juri.
Pengukuran dan running test ini akan berlangsung pada hari Jum’at (12/6) di Sportorium UMY pada pukul 10.00-22.00. Pada tahap pengukuran ada 3 yang akan dilakukan, pengukuran berat, pengukuran dimensi, dan pengukuran tegangan. Untuk memanfaatkan waktu panggilan dari juri dan wasit untuk pengukuran berbagai suasana tergambar jelas oleh para peserta dalam mempersiapkan robot-robot mereka.
Seperti halnya yang dilakukan tim Roobics perwakilan dari Universitas Telkom yang melakukan doa bersama demi kelancaran hari ini. “Untuk hari ini kami hanya mempersiapkan alat, misalnya kita lihat dari kebocoran udara, sebab kebocoran udara ini dapat mempengaruhi gerakkan raket data memukul shuttle cocnya. Selain persiapan secara teknis tentunya kami juga mempersipkan mental kami ketika melakukan pertandingan. Kami menyadari bahwa tim yang tergabung di sini merupakan tim-tim terbaik, untuk itu kami akan berusaha untuk bisa menjadi tim yang yang terbaik. Untungnya, sampai hari ini berjalan lancar dan belum ada kesalahan teknis, “ jelas Fussy Mentari Dirgantara selaku Mekanik.
Pada pelaksanaan pengukuran kali ini, diawali oleh Prototype_SWC_8 dari Institut Bisnis Informatika STIKOM Surabaya. Namun, hal berbeda terlihat dari tim Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang mengembangkan kreativitas lain. “Jika kebanyakan tim menggunakan botol penyimpanan angin maka, kami menggunakan pendekaatan motor. Alasan kami memilih pendekatan motor karena ketika memukul gerakkannya akan lebih kencang, “ ujar Sentosa Sondang Oktovius selaku ketua tim.
Kegiatan pada kategori kali ini bukan hanya sebatas pengukuran dan juga running test saja namun, robot para peserta akan di foto untuk dokumentasi. Mengingat kategori KRAI ini akan dilanjutkan di tingkat internasional yang akan berlangsung pada 23-24 Agustus 2015. Selain itu, peraturan dari robot pun diatur secara standar internasional, seperti berat maximal adalah 25 kilogram, tinggi 1,5 meter, dan tegangannya 24 volt.
Pelaksanaan running test ini akan dilakukan selama 3 kali namun, jika itu sudah merasa cukup para peserta tidak perlu ikut sampai 3 kali. Namun, juri dan wasit akan memberikan kesempatan sampai pukul 22.00. Pada running test pertama masing-masing tim akan diberikan kesempatan waktu 5 menit, hal ini agar robot para peserta bisa menguasai lapangan pertandingan. Pelaksanaan running test ini juga untuk melatih peserta dalam menggerakan robot dengan menggunakan joy stick.
Seperti yang terjadi pada running test pada tim ITS bahwa, harus lebih bisa mengontrol robot agar tidak menabrak net seperti yang terjadi pana running tes yang pertama. Karena, ini akan merugikan peserta, karena peserta bisa didiskualifikasi jika melanggar. “Kondisi lapangan harus benar-benar dibenahi jangan sampai terjadi seperti kejadian tadi. Lebih baik nanti malem segera dibenahi untuk kondisi lapangannya, ” tegas Ir. Wahidin Wahab, M.Sc., Ph.D.