Pada pertengahan Januari 2015 nanti, UMY merencanakan kelas untuk program Pascasarjana dan Internasional akan berada pada satu gedung sendiri. Gedung yang pembangunannya telah dipersiapkan sejak April 2013 ini, berada tepat di sebelah utara Masjid KH. Ahmad Dahlan UMY. Dengan demikian, semua kelas program pascasarjana yang semula menempati ruang-ruang di gedung AR. Fachruddin A dan seluruh kelas Internasional yang sebelumnya terpecah pada gedung FISIPOL UMY, akan segera tersentralisasi di gedung baru tersebut. Hal ini sebagai bentuk upaya pemenuhan kebutuhan bagi mahasiswa akan adanya akses gedung yang memadai dan nyaman.
Demikian disampaikan oleh Rektor UMY, Prof. Dr. Bambang Cipto, MA, dalam sela-sela Rapat Kerja Universitas (RKU) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dihadiri oleh pimpinan lembaga, pimpinan fakultas, dan beberapa pimpinan bidang-bidang kerja yang ada di UMY. RKU yang diadakan setiap tahun ini adalah sebuah mekanisme untuk merencakan program-program yang akan dilaksanakan UMY untuk memenuhi segala kebutuhan dan aktivitas akademik di UMY, Selasa (30/12).
Menurut Prof. Bambang, kampus yang terbaik itu adalah kampus yang mampu mencukupi segala kebutuhannya bagi 25 sampai 30 ribu mahasiswa. Sedangkan jumlah mahasiswa UMY saat ini sebanyak 16.980 mahasiswa, sehingga menurut Bambang, untuk meningkatkan pelayanan bagi mahasiswanya UMY perlu melakukan penambahan gedung. Selain itu juga, mengingat luas tanah yang dimiliki UMY sudah seluruhnya berdiri gedung perkuliahan, maka sudah seharusnya UMY juga mulai memikirkan penambahan lahan baru.
“Kampus yang luar biasa itu jumlah mahasiswanya 25 atau 30 ribu mahasiswa. Nah, kita saat ini masih masa transisi, belum sampai ke jumlah tersebut. Karena itu, saya kira kita harus mulai menambah gedung dan lahan baru. Agar kita bisa menjadi kampus yang luar biasa, dan menyediakan fasilitas yang luar biasa juga bagi mahasiswa,” ujarnya saat menanggapi rencana penggunaan gedung baru Pasca Sarjana UMY.
Selain itu, Bambang juga berharap, bahwa dengan adanya gedung yang baru dibangun tersebut, selain bisa digunakan sebagai gedung pascasarjana dan kelas internasional. Maka diharapkan nantinya gedung tersebut juga bisa digunakan sebagai ruang kelas dari Fakultas Pendidikan Bahasa (FPB) yang selama ini masih belum tersentralisasi di satu gedung.
“Nanti ketika gedung ini sudah aktif kita isi dan kita fungsikan untuk pasca sarjana dan kelas internasional, maka nanti kita juga mengupayakan agar FPB bisa menempati gedung tersebut. Kita harapkan beberapa ruang bisa jadi ruang kelas untuk FPB, sehingga Pasca Sarjana, Internasional Program, dan FPB bisa tersentraliasasi di satu gedung,” imbuhnya.