Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bersama The National University of Malaysia mengadakan Seminar Internasional dengan tema, “The Dinamics of Islam in Indonesia and Malaysia”. Acara ini berlangsung di Amphitheater Hall K.H. Ibrahim E7-A, pada Kamis (22/12). Seminar diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi UMY yang berasal dari Program Studi Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana dan Program Doktoral Politik Islam.
Dalam sambutannya, Dr. Zuly Qodir, M.Ag selaku Wakil Direktur Program Pascasarjana menyampaikan harapannya agar para pembicara bisa memberikan informasi yang bermanfaat. “Mudah-mudahan dengan diadakannya seminar internasional ini, para pembicara dapat memberikan informasi yang bermanfaat serta berguna bagi kita semua,” ungkap Zuly. Selain hadir sebagai Wakil Direktur Program Pascasarjana, Dr. Zuly Qodir, M.Ag juga berperan sebagai moderator dalam seminar internasional ini.
Seminar internasional ini membahas mengenai dinamika perkembangan dan pertumbuhan Islam yang ada di Indonesia dan Malaysia. Melalui pemaparan salah satu pembicara dari The National University of Malaysia, Prof. Dr. Jaffary Awang, ia menjelaskan bahwa Islam bertumbuh dari kalangan muda Malaysia. “Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) turut terlibat dalam perkembangan Islam di Malaysia. Pada tahun 1970, ABIM menjadi platform bagi mahasiswa yang ingin menyebarluaskan gagasan politik dan Islam bagi negara,” ungkap Jaffary.
Tidak hanya membahas dinamika Islam di Malaysia, dinamika perkembangan Islam di Indonesia pun tak luput dari pembahasan. Datang dari tanah Jawa, perkembangan Islam disampaikan melalui sosok Raden Abdul Jalil atau yang dikenal juga dengan panggilan Syekh Siti Jenar. Penjelasan ini disampaikan oleh dosen Program Pascasarjana, Dr. Aris Fauzan, M.A., “Naskah Syekh Siti Jenar beriskan perkembangan Islam melalui pertemuan Syekh Siti Jenar dengan Wali Songo, lalu ajaran Syekh Siti Jenar, eksekusi Siti Jenar dan lainnya,” ungkap Aris.
Dinamika perkembangan Islam di Indonesia sudah dimulai sejak zaman kerajaan pada masa lampau. Seiring berkembangnya zaman, banyak persespsi atau kepercayaan mengenai Islam yang bermunculan di Indonesia. Tentunya hal ini erat kaitannya dengan pengaruh budaya asing atau paham-paham tertentu mengenai Islam itu sendiri. Walaupun dinamika Islam di Indonesia dan Malaysia semakin komprehensif, sudah seharusnya kita tetap berpegang teguh kepada sunah-sunah Rasulullah dan Al Quran.(Zachra)