Berita

PBI UMY Bekali Mahasiswanya Public Speaking dengan Kuliah Umum tentang MC

Public Speaking menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa. Kemampuan public speaking ini juga akan membantu menunjang karir mahasiswa di masa depan. Salah satu karir yang membutuhkan kemampuan public speaking ini seperti Master of Ceremony (MC).

Untuk menjadi seorang Master of Ceremony (MC) yang merupakan bagian dalam public speaking ini pun, memerlukan kemampuan bicara yang baik dan perlu dipelajari. Atas dasar tersebut program studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PBI UMY) menggelar agenda General Lecture on Formal Emceeing pada Rabu (13/12) dengan menghadirkan dua dosen tamu dari Mindanao State University – Iligan Institute of Technology (MSU – IIT).

Hadir secara daring, Asst. Prof. Fatimah Joy S. Almarez, M.A. mengatakan bahwa ada perubahan persepsi terhadap tugas seorang MC dalam membawakan sebuah acara ataupun program. Menurutnya, banyak orang yang masih beranggapan jika MC hanya bertugas untuk mengatur alur saat acara sedang berjalan dan tidak seharusnya menunjukkan personalitasnya sebagai pembawa acara.

“Menurut saya, anggapan tersebut sudah tidak berlaku. MC tidak hanya sekadar menjalankan tugasnya membawakan acara, dan dengan tuntutan yang dihadapi MC seperti jumlah audiens yang sangat variatif saya berpikir bahwa akan semakin baik jika seorang MC menaruh perhatian lebih kepada audiens sama besarnya dengan perhatian kepada acara yang dibawakan,” ungkap Fatimah.

Ia menjelaskan bahwa seorang MC harus memilliki kemampuan untuk beradaptasi, menyesuaikan dengan tugas yang diberikan. “Jika seorang MC akan membawakan sebuah acara, ia harus memiliki mindset yang adaptif. Jenis audiens seperti apa yang akan dihadapi, dan apakah ia akan membawakan acara formal atau acara pesta. Ini sekaligus menjadi tantangan bagi MC untuk mengimprovisasi kemampuan komunikasi mereka melalui public speaking untuk menjadi MC yang lebih baik,” jelasnya.

Penting bagi seorang MC untuk melakukan persiapan sebelum membawakan sebuah acara, sebagaimana disampaikan oleh Assoc. Prof. Onnah Pierre P. Talle, M.A.. Ia mengatakan bahwa menjadi
hal yang wajar jika terdapat banyak dinamika saat melakukan tugas MC, dan untuk meminimalisir adanya kesalahan maka seorang MC perlu membuat skrip/naskah sebagai bentuk persiapan dan antisipasi saat ada hal yang diluar rencana.

“Tidak apa-apa jika melakukan kesalahan, yang terpenting adalah bagaimana untuk menyelesaikan kesalahan dengan tetap bersikap tenang dan mengendalikan situasi. Dengan menggunakan skrip/naskah akan sangat membantu untuk memaksimalkan tugas MC, karena dasar dari dibuatnya skrip/naskah dimulai dari penulisan, penelaahan hingga latihan dengan skrip tersebut,” ujar Onnah.

General Lecture menjadi wadah bagi mahasiswa PBI UMY agar mendapat penjelasan yang lebih komprehensif tentang public speaking, khususnya sebagai seorang MC. Tidak hanya sebatas teori, para mahasiswa dapat langsung berlatih penulisan skrip/naskah dan tampil sebagai MC. Fitria Rahmawati, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pengampu dari prodi PBI UMY mengatakan bahwa dua dosen tamu yang dihadirkan juga merupakan MC profesional dan selain berprofesi sebagai dosen juga sebagai public speaker.

“Mengapa kami hadirkan dua dosen tamu sekaligus, ini ditujukan agar para mahasiswa bisa mendapatkan perspektif yang lebih luas. Karena MC dapat berpatokan kepada skrip dan juga improvisasi, dan saya ingin para mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dari pakarnya,” terang Fitria.

Fitria juga berharap agar setelah mengikuti General Lecture ini, para mahasiswa PBI UMY memiliki gambaran yang lebih jelas terkait apa yang harus dipersiapkan, mulai dari kemampuan ataupun etika yang wajib dimiliki untuk menjadi seorang MC ataupun di bidang lainnya. (ID)