Indonesia yang terkenal akan keaneka ragaman kebudayaannya sudah sepatutnya dilestarikan dan dikembangkan untuk mempertahankan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Untuk mempertahankan kebudayaan Indonesia sekaligus memperkenalkannya kepada negara lain, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) SEA (Student English Activity) divisi Art and Culture menyelenggarakan acara SEAKATEN dengan tema “Nguri Uri Kabudayan” yang diselenggarakan pada Kamis malam (10/9) bertempat di Gedung Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Acara yang dimeriahkan dengan berbagai tarian, kesenian, hingga teater tersebut merupakan acara yang ke 3 kalinya diselenggarakan oleh SEA.
Menjadikan acara tersebut sebagai ajang pelestarian dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia dirasa sangat penting dilakukan oleh mahasiswa, sebagai rasa cinta tanah air dan rasa membangun kultur Indonesia yang semakin ditinggalkan belakangan ini. Hal tersebut diungkapkan Sugito Sugito, S.IP, M.Si. selaku perwakilan dari Lembaga Bidang Kemahasiswaan (LPKA) UMY dalam membuka acara. “Mahasiswa khususnya kaula muda Indonesia sudah sepatutnya turut serta mempertahankan dan memperkenalkan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia, kebudayaan tersebut mulai dari tarian-tarian daerah, dan beragam kesenian daerah lainnya yang mana saat ini semakin terkikis seiring dengan berkembangnya zaman, cara mempertahankan kebudayaan tersebut salah satunya seperti yang dilakukan UKM SEA yaitu dengan melakukan pagelaran kebudayaan seperti ini,” ungkapnya.
Mengangkat tema “Nguri Uri Kabudayan” dimaksudkan untuk mengangkat kembali kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia yang saat ini sudah mulai dilupakan masyarakat, hal tersebut sebagaimana diungkapkan Ekan Nilam Armina selaku Ketua Acara. “Penting untuk menaikkan brand awareness kebudayaan yang ada di Indonesia kepada masyarakat, agar masyarakat Indonesia, khususnya Yogyakarta semakin mencintai identitas bangsa Indonesia yang memiliki banyak kebudayaan,” ucapnya. Selain itu, untuk menambah kemeriahan acara, turut dihadirkan special performance dari seorang budayawan Indonesia, yang concern terhadap memperkenalkan tarian-tarian Indonesia ke negara lain yaitu Didik Nini Thowok. “Dengan menghadirkan Didik Nini Thowok semakin menyemarakkan acara SEAKATEN pada tahun ini, hal tersebut dapat dilihat dari antusias penonton yang turut menyaksikan berbagai pagelaran kebudayaan pada malam ini,” tambah Nilam.
Banyak perbedaan yang terjadi pada acara SEAKATEN tahun ini, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, selain konsep dan tempat acara, untuk pengisi acara SEAKATEN tahun ini murni hanya diisi dengan kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki Indonesia saja. “Karena pada tahun-sebelumnya kami mengkombinasikan budaya barat dan budaya Indonesia untuk pengisi acaranya, namun untuk tahun ini kami hanya fokus kepada memperkenalkan kebudayaan Indonesia saja,” ungkap Tahta Ardian selaku Koordinator Acara. Selain special performance dari Didik Nini Thowok, turut memeriahkan acara tersebut dengan penampilan-penampilan tarian, teater, dan musik, dari SAKA (UGM), GRISADHA (Sanata Dharma), SENTAKAMUDYA (UMY), dan Opera Fun Jeta. (adm)