Sebagai bentuk kepedulian Warung Prancis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terhadap kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, Warung Prancis UMY mengadakan pesta budaya Indonesia yang bertajuk “Pesta Budaya- Fete de la Culture 2016”. Agenda yang baru pertama kali dilaksanakan tersebut, menurut penanggungjawab Warung Prancis UMY, Puthut Ardianto, M.Pd mengatakan bahwa agenda ini akan direncakan sebagai agenda tahunan Warung Prancis UMY, sebagai bentuk memberikan pemahaman lintas budaya Indonesia dengan Prancis.
“Acara pesta budaya ini baru pertama kali diadakan, kami akan menjadikan agenda tahunan dan terbuka bagi masyarakat umum yang mau belajar budaya Indonesia maupun kebudayaan Prancis sendiri. Di samping seringnya kami mengekspos terkait kebudayaan Prancis, kami melihat kebudayaan Indonesia justru belum banyak yang tahu. Sedangkan yang tahu hanya orang-orang lokal saja,” ungkap Puthut saat diwawancarai di sela-sela persiapan pesta budaya, pada Kamis (26/05) di Hall Warung Prancis UMY.
Puthut kembali menjelaskan, tujuan diadakannya agenda Warung Prancis tersebut kembali kepada dua bidang yang merupakan motto Warung Prancis. Puthut menyebutkan, kedua bidang tersebut yaitu dalam hal pendidikan dan kebudayaan. “Tujuan diadakan acara ini kembali ke basic awal. Warung Prancis itu terbagi ke dalam dua bidang, yaitu pendidikan dan kebudayaan. Kalau pendidikan kami sudah sering menyelenggarakan presentasi beasiswa, pengenalan Bahasa Prancis, ataupun pengadaan kelas bahasa. Namun untuk culture (budaya, red) sendiri selain menonton film Prancis, mendengarkan musik Prancis, kami ingin memberikan pemahaman lintas budaya. Sehingga yang diekspos bukan hanya budaya-budaya Prancis, tetapi juga budaya-budaya Indonesia,”jelasnya.
Dalam pesta budaya tersebut yang bertemakan “Apresiasi Lagu dan Tarian Nusantara”, turut menghadirkan pertunjukan seni tari dan lagu daerah dari enam daerah di seluruh Indonesia yang tergabung dalam ikatan pelajar dan mahasiswa daerah di Yogyakarta. Keenam daerah tersebut yaitu Sumatera Utara yang menghadirkan seni tari tor-tor, Pinrang Sulawesi Selatan menghadirkan tari Paduppa, Kalimantan Selatan dari Sanggar Pangeran Samudera menghadirkan tari Japin Sigam.
Selanjutnya Puthut menyebutkan dalam pesta budaya juga mempertunjukkan grup Kulintang dan Angklung dari pelajar di Yogyakarta yang diberi nama grup Mata Aksara. “Dalam penampilan lagu daerah, kami mengundang IKPM provinsi Bengkulu di Yogyakarta, Pajumonca lagu dari Bima Nusa Tenggara Barat, Full of Surprise dari Dompu NTB, nyanyian tanah Pasundan dari Jawa Barat, serta penampilan dari mahasiswa UMY yaitu Medley Nusantara,” paparnya.
Agenda yang bekerjasama serta di bawah pengawasan Lembaga Indonesia Prancis, Puthut berharap dengan diadakan acara ini dapat memperlihatkan kekayaan budaya indonesia kepada duta besar Prancis. Ini karena menjadi agenda tahunan Warung Prancis UMY. “Karena kami diawasi oleh kedutaan Prancis, maka harus memperlihatkan bahwa kita memiliki kebudayaan yang sangat bagus, dari segi lagu dan tariannya. Di samping agenda yang sering kami adakan yaitu sering memgenalkan budaya Prancis lewat lagu-lagu nya, namun kali ini kami ingin memperkenalkan budaya Indonesia yang tidak kalah bagusnya dengan Prancis. Tentunya harapannya masyarakat menjadi lebih tahu akan kebudayaan yang kita miliki,” harap puthut (hv)