Berita

Peduli Penyakit Darah, Mahasiswa UMY selenggarakan Konser Amal

Anak-anak penderita penyakit darah dari tahun 1997 hingga 2010 setiap tahun mengalami peningkatan sekitar 30% hingga 40%. Penyakit yang disebabkan beberapa faktor tersebut mengharuskan penderitanya harus menjalani pengobatan dan transfusi darah rutin dengan biaya yang tidak sedikit.

Anak-anak penderita penyakit darah dari tahun 1997 hingga 2010 setiap tahun mengalami peningkatan sekitar 30% hingga 40%. Penyakit yang disebabkan beberapa faktor tersebut mengharuskan penderitanya harus menjalani pengobatan dan transfusi darah rutin dengan biaya yang tidak sedikit.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak dengan penyakit darah Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK-UMY) yang tergabung dalam Muhammadiyah Medical Student Activities (MMSA) menyelenggarakan sebuah konser amal atau charity concert dengan tema ‘Some bloody to love’ pada Minggu (31/10) mendatang.

Menurut koordinator acara, Nur Rahmatullaili kegiatan ini merupakan sebuah persembahan untuk anak-anak dengan penyakit darah seperti thalasemia, hemofilia dan leukemia. “Dimana prevalensi penyakit ini setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan sekitar 30% hingga 40%. Prosentase tersebut hanya didasarkan data yang melakukan pemerikasaan ke dokter. Padahal biaya untuk pengobatan dan pemeriksaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi bisa diperkirakan masih banyak keluarga pengidap penyakit darah dari level menengah ke bawah yang kesulitan atau tidak melakukan pengobatan karena kesulitan biaya.”jelasnya di Kampus Terpadu UMY, Kamis (21/10).

Nur menguraikan penyakit darah seperti thalasemia, hemofilian maupun leukemia dapat disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari faktor genetik, gaya hidup serta faktor lingkungan.

“Faktor genetik merupakan bawaan dari lahir karena keturunan dari generasinya. Sementara itu, penyakit tersebut disebabkan karena faktor gaya hidup akibat mengkonsumsi makanan yang sembarangan, yang mana di dalam makanan terdapat zat-zat yang bisa menimbulkan kanker darah. Misalnya zat pengawet. Sedangkan lingkungan misalnya air dalam tanah terkadang terdapat zat toksin penyebab kanker darah atau bisa juga disebabkan bahan-bahan kimia yang terdapat di buah-buahan atau sayuran impor.”urainya.

Kondisi itulah yang menggerakkan MMSA untuk mengadakan penggalangan dana dengan bentuk konser amal. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih tertarik untuk ambil bagian. Dijelaskan Nur, selain melalui penjualan ticket masuk konser dana amal juga dikumpulkan melalui penjualan lukisan serta raffle ticket. “Raffle ticket itu semacam tiket undian. Namun tiket ini dijual untuk dana amal. Kami menjualnya mulai awal oktober. Satu ticket senilai Rp 10.000,00. Nantinya seluruh dana amal ini akan kami salurkan melalui RSUP Sardjito,”tambahnya.

Melalui konser amal ini harapannya masyarakat bisa peduli degan keberadaan anak-anak dengan penyakit darah dengan tidak menghindari mereka melainkan memberi dukungan salah satunya melalui kegiatan ini.

“Selain itu melalui kegiatan ini dapat mengingatkan masyarakat bahwa harus selalu mensyukuri hidup sehat yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Serta semoga melalui kegiatan ini dapat menurunkan prevalensi penderita penyakit darah karena lebih banyak orang yang peduli terhadap para penderita  penyakit darah,”tegasnya.

Dalam konser tersebut akan menampilkan Tompi, Tangga serta d’Cinnamons. “Selain itu juga akan menghadirkan penampilan mantan penderita Retinoblastoma serta paduan suara UMY, kemudian nantinya juga akan ada pemutaran film dokumenter mengenai penderita penyakit darah. Sehingga dapat dikatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit darah.”tambahnya.