Berita

Peluang Bekerja di Organisasi Internasional Terbuka Luas Bagi WNI

IMG_5212Indonesia tercatat telah bergabung dengan berbagai organisasi internasional (OI) sejak tahun 1986, sejak itu hingga sekarang Indonesia telah memiliki kerjasama dengan 200 organisasi internasional, dengan itu peluang masyarakat Indonesia untuk bekerja di berbagai organisasi internasional tersebut terbuka luas. Kesempatan tersebut utamanya bagi mahasiswa yang sedang mencari pengalaman magang maupun bagi mahasiswa fresh graduate yang sedang mencari pekerjaan dan pengalaman kerja.

Kesempatan bekerja WNI di organisasi internasional tersebut disampaikan oleh Rina P Soemarno selaku Sekertaris Direktoral Jenderal Multilateral Kementrian Luar Negeri RI (Sesditjen Multilateral) dalam acara “Sosialisasi Peluang Bekerja Bagi WNI Pada Organisasi Internasional” yang diselenggarakan oleh Kementrian Luar Negeri RI bekerjasama dengan Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Jumat (29/4) bertempat di Ruang Drupadi Lantai 1 Hotel Neo + Awana.

“WNI memiliki peluang yang sangat besar untuk dapat bekerja di organisasi-organisasi internasional salah satunya bagi mahasiswa maupun fresh graduate, yang terpenting memiliki daya saing yang tinggi, melek teknologi, memiliki kompetensi, dan pastinya menguasai bahasa Inggris dan bahasa PBB lainnya,”ungkap Rina.

Peluang untuk dapat bekerja di OI tidak hanya diperuntukan bagi mahasiswa berlatar belakang studi Hubungan Internasional. “Peluang tersebut terbuka untuk berbagai bidang studi, tidak hanya bagi lulusan HI tergantung kebutuhan dan keperluan masing-masing organisasi,” tambah Rina.

Kembali ditambahkan oleh Rina, saat ini WNI yang turut bergabung di organisasi internasional jumlahnya relatif masih kecil, jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, khususnya negara di Asia. “Banyak hal yang menyebabkan kecilnya WNI yang turut bergabung di organisasi internasional, pertama yaitu minimnya informasi terkait peluang bekerja tersebut, kedua masih rendahnya keberanian WNI untuk dapat beradaptasi dan tinggal di negara lain, dan terakhir masih rendahnya kemauan dan keberanian bersaing WNI untuk dapat bekerja di organisasi internasional, diharapkan melalui acara sosialisasi ini dapat para WNI bisa meningkat kemauan dan keberaniannya untuk bekerja di organisasi internasional,” tambahnya.

Terkait dengan tugas pekerjaan yang dilakukan dalam OI diantaranya yaitu, menjalankan fungsi khusus pada OI, mendukung kegiatan dan program kerja OI, berkoordinasi dengan negara-negara anggota OI, dan memberikan data dan informasi yang diperlukan oleh negara anggota OI. “Ketika kita telah bekerja di OI, kita pastinya telah mewakili organisasi tersebut, sehingga keutamaan dari pekerjaan yang kita lakukan yaitu terfokuskan kepada menjalankan peran dan fungsi organisasi bagi masyarakat maupun organisasi lainnya,” ungkap Rina.

Sementara itu diungkapkan oleh Joyce Sinaga perwakilan dari United Nation Development Programme (UNDP), dalam proses perekrutan pegawai, organisasi Internasional Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) selalu mengutamakan lima aspek utama. Kelima aspek tersebut adalah kompetisi (Competition), adil (fairness), objektifitas (objectivity), transparansi (transparency), dan akuntabilitas (accountability). “Rekrutmen organisasi dibawah PBB selalu sistemnya adil dan terbuka. Tidak akan dibeda-bedakan dari negara mana atau agamanya apa. Dan informasi hasil perekrutan, akan beritahukan kepada pelamar. Bahkan saat ini PBB sedang mengembangkan sistem e-recruitment yang nantinya pelamar lebih tahu detil tentang status lamaran yang mereka ajukan,” jelas Joyce.

Joyce juga mengungkapkan bahwa mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi diri dengan mengikuti beberapa program yang dimiliki oleh PBB. Program tersebut antara lain Young Professional Program (YPP), United Nation Volunteer Program (UN VP), dan UNDP Internship Programme. “Syarat utama untuk melamar di PBB adalah memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun. Namun dalam program YPP, freshgraduate boleh melamar. Sedangkan jika mahasiswa yang belum lulus ingin mendapatkan pengalaman bekerja, atau freshgraduate yang ingin magang, dapat mengikuti program UNDP Internship dengan jangka waktu minimal 4 minggu dan maksimal 6 bulan,” tutup Joyce.