Kondisi di negara Jepang saat ini sangatlah memprihatinkan, karena angka hidup orang tua yang lebih tinggi daripada angka hidup usia mudanya, sehingga pencari kerja di Jepang rata-rata usia lanjut, dan kurang produktif dalam hal pembangunan dan inovasi dalam berbagai bidang. Hal tersebut sehingga membuat pemerintah negara Jepang membuka peluang kerja yang besar bagi siapa saja yang berkeinginan untuk mencari pekerjaan di Jepang, dan salah satunya yaitu masyarakat Indonesia yang berkeinginan untuk mencari pekerjaan di negara Sakura tersebut. Hal tersebut diungkapkan Yasuyuki Miyashita, selaku Konsultan Jepang untuk Indonesia dalam acara Seminar Intercultural Understanding Melalui Student Mobility Program yang diselenggarakan oleh Pendidikan Bahasa Jepang (PBJ) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu (24/10) bertempat di Mini Teater Gedung D lantai 4.
Terlepas dari peluang kerja, dari bidang pendidikan pun Jepang sangat membuka peluang yang besar, baik dari bidang beasiswa maupun keinginan pribadi untuk menuntut ilmu di Jepang. “Untuk memperbaiki sumber daya manusia (SDM) di Jepang yang saat ini sedang mengalami krisis penduduk usia muda, pemerintah sangat membuka peluang yang besar bagi warga negara lain yang ingin mencari pekerjaan di Jepang. Hal ini turut dapat membantu pengembangan industri di Jepang yang cukup membutuhkan SDM dalam hal pengembangan industri, di luar dari ketenagakerjaan, pemerintah Jepang juga membuka peluang dalam hal pendidikan,” ungkapnya.
Sejauh ini yang menjadi kendala warga negara asing untuk mencari pekerjaan maupun kuliah di Jepang adalah faktor bahasa, penguasaan bahasa asing bagi penduduk Jepang yang masih minim, menjadikan warga negara asing kesulitan dalam berkomunikasi dengan penduduk Jepang. “Bagi warga negara asing yang ingin bekerja dan kuliah di Jepang, menguasai bahasa Jepang merupakan sebuah kebutuhan utama, karena komunikasi yang terjalin antara pendatang dengan penduduk setempat mengutamakan bahasa Jepang,” ujarnya.
Miyashita juga menambahkan, yang harus diperhatikan untuk kuliah di Jepang yaitu mahasiswa harus memiliki kemauan dan kerja keras yang tinggi. Selain itu, rasa percaya diri yang tinggi juga dibutuhkan. “Tidak hanya untuk melanjutkan kuliah di Jepang saja, untuk kuliah ataupun kerja di negara manapun, rasa percaya diri dan kemauan yang tinggi sangat dibutuhkan. Selain itu mengetahui dan memahami kultur budaya juga menjadi hal yang penting, karena dengan kita memahami budaya setempat, dapat memudahkan kita dalam beradaptasi,” tambahnya.
Sementara itu, untuk mewujudkan target UMY sebagai World Class University diungkapkan Idham Badruzaman, S.IP, MA., selaku Kepala Urusan Mahasiswa Internasional dibutuhkan peningkatan kerjasama Internasional antara UMY dengan universitas-universitas luar negeri, salah satunya yaitu dengan student mobility program. “Melalui student mobility program mahasiswa UMY akan mendapatkan pengalaman pendidikan internasional, sehingga dapat membantu mewujudkan UMY untuk menjadi kampus yang Muda dan Mendunia,” ungkapnya.
Idham menambahkan, sejauh ini UMY telah banyak membuka kerjasama dengan universitas-universitas luar negeri, dengan agenda KKN Internasional dan juga student mobility program, universitas-univesitas yang sejauh ini telah melakukan kerjasama dengan UMY yaitu Sias Internasional University, UUM Malaysia, USM Malaysia, Daegu Health College South Korea, Universitas Jaume I Spanyol, YMAC Singapore, Tamkang University Taiwan, Sun Moon University Korea, De La Salle University Philipina, Khon Kaen University Thailand, dan Thammasat University Thailand. “Dengan adanya peluang untuk melakukan student mobility bagi mahasiswa UMY, khususnya mahasiswa PBJ, diharapkan dapat memanfaatkan peluang tersebut sebaik-baiknya, untuk mendapatkan pendidikan internasional, pengalaman pengetahuan budaya asing, dan juga relasi baru,” tuturnya.
Sementara itu, Sonda Sanjaya, S.S, M.Pd, selaku Kepala Prodi Pendidikan Bahasa Jepang menuturkan, untuk pengembangan jurusan PBJ, pihak Prodi akan memfasilitasi segala bentuk student mobility yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa PBJ, tujuan program tersebut yaitu untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan komunikasi bahasa Jepang di lapangan kerja, selain itu untuk memberi pengalaman kerja di Jepang untuk mahasiswa PBJ. “Tujuan dengan adanya program student mobility ini nantinya diharapkan melatih kemampuan mahasiswa PBJ untuk dapat berinteraksi langsung secara sosial dan budaya dengan masyarakat Jepang,” ungkapnya. (Adam)