Berita

UMY Bahas Peluang Kerja Sama Akademik dengan PTN Terbesar di Spanyol

Inisiasi kerja sama internasional di bidang akademik dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan Universidad Nacional de Educacion a Distancia (UNED), Spanyol yang diawali dengan pertemuan dan diskusi dari kedua representatif perguruan tinggi pada Selasa (11/3). Perwakilan sekaligus akademisi dari UNED, Prof. Andres De Castro Garcia bersama jajarannya menyambangi UMY untuk membahas peluang kerja sama, utamanya dalam bidang pendidikan. Beberapa hal yang dibahas adalah pencanangan program double degree bagi mahasiswa dari kedua perguruan tinggi, termasuk program doktoral bagi dosen UMY.

Dalam mengawali diskusi, Prof. Andres mengatakan bahwa UNED merupakan perguruan tinggi negeri terbesar di Spanyol, bahkan di Uni Eropa. UNED memiliki sekitar 250.000 mahasiswa dan menerapkan konsep pembelajaran unik yang mereka sebut sebagai blended learning, mengkombinasikan sistem perkuliahan daring dengan luring. Ia pun menjelaskan berbagai peluang dalam mengadakan konsep pembelajaran tersebut, termasuk persebaran mahasiswa yang berada hingga di lingkup global.

“Sistem ini memungkinkan untuk menghapus batasan dalam mendapatkan pengetahuan selama memiliki perangkat komputer dan akses internet. UNED juga memiliki reputasi di mana mahasiswa sulit untuk lulus dari perguruan tinggi ini. Namun bagi mereka yang berhasil, cenderung memiliki karir profesional yang baik,” ujar Prof. Andres.

Kunjungan dari UNED yang diterima oleh Kepala Lembaga Kerja Sama dan Internasionalisasi (LKI) UMY Fitri Arofiati, S.Kep., Ns., MAN., Ph.D, dan dihadiri oleh perwakilan dari beberapa program studi di UMY, seperti Ilmu Hukum, Hubungan Internasional dan Teknik Elektro. UNED yang tidak mewajibkan mahasiswanya untuk hadir secara langsung di Spanyol, menjadi keunggulan tersendiri bagi mahasiswa program doktoral yang telah berprofesi sebagai dosen dan sulit untuk meninggalkan tugasnya. Hal ini juga yang kemudian dibahas oleh UMY dan UNED sebagai salah satu peluang kerja sama.

Prof. Andres menyebutkan bahwa kerja sama antara UMY dan UNED termasuk dalam program doktoral akan menjadi kesempatan baik bagi kedua perguruan tinggi. Di mana UNED memiliki prinsip untuk secara konsisten meningkatkan kapasitas mahasiswanya bahkan setelah mereka lulus. Ini juga sesuai dengan hukum yang berlaku di Spanyol, di mana profesor yang menjadi pembimbing mahasiswa doktoral akan terus menjalin hubungan yang baik dengan mahasiswanya sampai dia meninggal dunia. Komitmen akademik yang tinggi tersebut dapat menjadi landasan kerja sama UMY dan UNED.

“Pertemuan ini pun sekaligus untuk menanggapi undangan dari UMY untuk mengadakan program double degree, kami akan sangat senang untuk bekerja sama dalam hal tersebut. Ini dapat dimulai dengan berfokus kepada program studi di tingkat pasca-sarjana, dengan bidang keilmuan yang lebih spesifik,” pungkas Prof. Andres. (ID)