Penyakit kronis khusunya Penyakit Tidak Menular (PTM) tidak hanya mengakibatkan kesakitan, ketidakmampuan fisik, hingga kematian, namun juga kerap mengakibatkan timbulnya beban finansial bagi keluarga. Orang dengan penyakit kronis perlu diberikan perhatian khusus terutama dalam masa pandemi seperti saat ini, mengingat penyakit ini dapat menjadi komorbid yang akan memperbesar kemungkinan seseorang terjangkit virus COVID-19. Hal-hal seperti perburukan kesehatan secara akut, kegagalan pengobatan, dan tidak mampunya melakukan perawatan dapat terjadi. Untuk itu, praktik perawatan mandiri dan keluarga perlu dioptimalkan untuk mencegah hal-hal di atas, selain itu dapat juga menjawab persoalan finansial.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mencoba untuk menjawab persoalan di atas. Pengabdian masyarakat dilakukan di Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul sebagai salah satu desa dengan prevalensi masalah kesehatan yang didominasi oleh penyakit kronis. Kegiatan ini melibatkan tiga pemateri untuk melakukan edukasi kepada masyarakat, diantaranya adalah Nina Dwi Lestari, M.Kep., Ns. Sp. Kep. Kom., Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UMY, Dinasti Pudang Binoriang, serta Dokter Penanggung Jawab Program PTM Puskesmas Bambang Lipuro.
Nina mengatakan, dalam program pengabdian yang dilakukan pada bulan Mei lalu ini, keluarga pasien menjadi sasaran edukasi. “Mereka kami beri pelatihan sebagai agen kesehatan, khususnya untuk keluarganya yang menjadi pasien. Lebih dalam lagi, program ini menjadi wujud dari pendayagunaan keluarga dalam menjalankan fungsi perawatan kesehatan. Hal ini dapat mengoptimalkan tingkat penyembuhan pasien,” ujarnya. (ays)