Dengan arus globalisasi yang menyebar ke seluruh pelosok dunia, banyak hal kini terkoneksi oleh digitalisasi informasi dengan jaringan yang massif. Salah satunya terjadi pada sektor akademik, terutama perguruan tinggi yang saat ini dituntut untuk memperluas jaringannya dalam rangka memacu perkembangan institusi pendidikan. Internasionalisasi perguruan tinggi menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk memperluas jaringan tersebut. Namun untuk masuk kedalamnya tentu kampus harus dapat memenuhi standar tersebut terlebih dahulu yang diantara lainnya adalah masuk dalam pemeringkatan global.
Hal tersebut disampaikan oleh Mandy Mok, CEO QS Asia pada seminar dengan tema strategi internasionalisasi universitas pada hari Rabu (28/2) di Gedung Kasman Singodimedjo, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Mandy menyampaikan bahwa tren dari pemeringkatan global tersebut tercipta akibat arus global dan merupakan sebuah usaha untuk memacu perguruan tinggi untuk semakin meningkatkan kompetensi. “Globalisasi yang terjadi pada dunia akademis ini mendorong banyak pendidikan tinggi lokal untuk masuk ke tingkat internasional. Akibatnya ada peningkatan yang sangat besar terhadap informasi komparatif terhadap institusi pendidikan tinggi tersebut. Ini seakan menunjukkan adanya kebutuhan untuk mendapatkan peringkat, karena apabila tidak masuk dalam daftar implikasinya anda dianggap tidak ada,” ujarnya.
Mandy menjelaskan bahwa inti dari pemeringkatan sebenarnya adalah membangun network. “Networking bukan hanya sekadar menghubungkan orang, tapi tentang bagaimana menghubungkan orang dengan orang lainnya, orang dengan ide, dan orang dengan kesempatan. Pemeringkatan akan mengantarkan anda masuk kedalam network tersebut dengan harapan anda mampu memanfaatkannya sebaik mungkin untuk memajukan institusi serta seluruh orang yang terlibat di dalamnya,” paparnya.
Narasumber lainnya, Samuel Wong, Senior Researcher QS Asia menyebutkan bahwa pemeringkatan adalah jembatan. “Kita memerlukan jembatan yang menghubungkan antara mahasiswa, orang tua, pemerintah, pengambil kebijakan dan juga universitas itu sendiri. Di sini pemeringkatan masuk sebagai penghubung yang menujukkan kredibiltas dan juga membangun trust secara bersamaan,” ujarnya.
“Hal ini juga mengingat umur UMY yang masih tergolong muda, anda sudah memiliki leverage untuk dapat menembus batas internasional. Terus bersemangat untuk mencapai target anda dan usahkan tidak tertinggal, karena tren dalam dunia akademik cenderung terus membesar. Jangan sampai anda merasa terlalu lelah dan kemudian malah menelantarkan usaha yang sudah dilakukan selama ini,” lanjut Samuel.