Fakultas Hukum (FH) UMY menyelenggarakan kompetisi debat antar Fakultas Hukum Se-DIY dengan tema “5 Pilar Keistimewaan Yogyakarta.” Lomba debat tersebut terselenggara atas kerjasama PEMDA DIY melalui Dinas Kebudayaan dan FH UMY di Kampus setempat, Selasa (17/12). Acara tersebut sengaja digelar sebagai wadah sosialisasi 5 pilar keistimewaan DIY kepada masyarakat.
Dekan FH UMY Dr. Trisno Raharjo, SH.,M.Hum menilai DIY merupakan salah satu modal perjuangan bangsa Indonesia dengan status keistimewaan yang telah diberikan melalui Undang-Undang merupakan suatu pengakuan akan keistimewaan tersebut. “Dalam konstitusi telah ada dan MK telah memberikan penjelasan tentang keistimewaan, semoga kita dapat berkontribusi untuk keistimewaan itu dalam bingkai NKRI,” katanya.
Di sisi lain Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FH UMY Mukhtar Zuhdy,SH.,MH mengatakan acara sosialisasi keistimewaan DIY tersebut sengaja dikemas dalam bentuk forum debat. Hal itu menurut Zuhdy dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa secara lebih mendalam. “Pada prinsipnya ini adalah formum yang di fasilitasi Pemda dalam rangka sosialisasi keistimewaan. Untuk efektifnya dibuat dalam bentuk debat,” terangnya.
Lebih jauh pengajar FH UMY itu menjelaskan acara tersebut tidak bertujuan untuk memperdebatkan status keistimewaan DIY, karena menurutnya Yogya telah menjadi daerah istimewa melalui UU yang telah di sahkan. “Debat untuk menguatkan argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Untuk mengetahui statement mereka tentang keistimewaan berdasarkan aturan hukum.”
Dengan adanya acara ini diharapkan dapat melibatkan mahasiswa yang telah memiliki pengetahuan lebih dalam tentang 5 pilar keistimewaan DIY untuk dapat terlibat dalam sosialiasi kepada masyarakat. “Mahasiswa sangat strategis untuk mensosialisasikan tentang kesistimewaan ini kepada masyarakat, dengan debat ini diharapkan mahasiswa dapat memiliki pengetahuan yang mendalam tentang keistimewaan DIY.”
Sementara itu ketua panitia penyelenggara Ryan Faisal mengungkapkan hasil debat tersebut nantinya akan dibahas dengan Pemda DIY. “Intinya para peserta akan diskusi keistimewaan DIY kedepannya akan seperti apa. Hasil debat ini akan diaudiensikan dengan Pemda,” tuturnya.
Lomba yang berlangsung selama 17-18 Desember itu berhasil mendatangkan 6 tim masing-masing dari 6 universitas yang ada di DIY. Diantaranya UJB, UIN, UII, UAD, UWMY, dan tuan rumah UMY, setiap tim terdiri dari 3 orang peserta yang akan mengadu argumentasi mereka dengan tim lainnya. Mereka akan memprebutkan trophy Gubernur DIY dan uang pembinaan senilai jutaan rupiah. (Lalu)