Dalam rangka membangun Perguruan Tinggi Muhammadiyah/ Aisyiyah (PTMA), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali jalin kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Rabu (5/1). Nota Kesepahaman ditandatangani langsung oleh Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., dan Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., di AR Fakhruddin A lt. 5.
Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam rangka membangun PTMA lebih baik, kita harus maju bersama dan memahami tugas-tugas bersama dalam mengembangkan PTMA. “Saya lihat UMJ itu luar biasa, kita harus maju bersama, kita bangun Universitas Muhammadiyah menjadi baik. Dan mudah-mudahan bisa jelas lagi bagaimana memahami tugas-tugas kita bersama dalam mengembangkan PTMA,” jelas Gunawan.
Mengingat hal tersebut, Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., turut memaparkan tujuan kerjasamanya dengan UMY. Ia menjelaskan bahwa fokus yang sedang dibangun UMJ adalah Sumber Daya Manusia (SDM), akademik, keuangan, dan kerjasama. Sedang, Ia melihat bahwa UMY lebih maju dari UMY terlebih dalam Akreditasi Perguruan Tinggi (APT).
“Konsen periode ini mencakup 3 hal plus 1 yaitu SDM, akademik, keuangan, dan kerjasama. Selain itu meskipun UMJ sebagai senior meminta nasihat kepada UMY yang jauh lebih maju dari UMJ terlebih pada APT,” jelas Ma’mun dalam sambutannya.
Mengingat adanya peraturan menteri yang baru, Kepala Lembaga Kerjasama dan Urusan Internasional, Fitri Arofiati, S.Kep., Ns., MAN., Ph.D., mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan bentuk upaya kita untuk memperpanjang kerjasama yang sudah kadaluarsa. Ia juga menegaskan agar kerjasama ini tidak sebatas formalitas tanda tangan Memorandum of Understanding (MoU) namun harus benar-benar bisa dilaksanakan.
Dalam acara penandatangan kerjasama antar dua belah instansi, juga turut dilengkapi dengan sesi diskusi bersama untuk menghasilkan luaran berupa rencana implementasi dalam jangka waktu tertentu.
Melalui kerjasama ini, program yang akan dilaksanakan berupa kegiatan-kegiatan akademi dan non-akademi tidak terlepas dari unsur yang tertuang dalam tri dharma perguruan tinggi, al-islam dan kemuhammadiyahan.
“Bentuk kerjasama yang pasti adalah Tri Dharma perguruan tinggi ada pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Tentu saja karena kita adalah institusi islam jadi ada al-islam dan kemuhammadiyahan,” tambahnya pada saat diwawancara seusai acara.
Selain itu, Ia memperjelas mengenai program yang akan dilaksanakan juga masuk ke dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Nanti akan ada program kegiatan dalam MBKM dan nanti kami sesuaikan dengan prodi-prodi yang kita miliki,” jelasnya.
Sementara dalam waktu dekat ini, kerjasama akan diawali dengan program pendampingan oleh UMY terkait dengan akreditasi perguruan tinggi mengingat visi dari UMJ yaitu menjadikan akreditasi unggul.
Fitri berharap melalui kerjasama ini, perguruan tinggi Muhammadiyah dapat bergerak bersama dalam menjaga dan meningkatkan kualitas untuk mendorong masyarakat agar bergabung bersama PTMA. “Dengan adanya kerjasama antar perguruan tinggi Muhammadiyah ini, maka PTMA yang ada di Indonesia bukan hanya dilihat dari jumlahnya yang sangat banyak tetapi pasti akan dilihat dari kualitasnya. Maka, kita bersama sama untuk menjaga dan meningkatkan kualitas yang ada. Sehingga masyarakat akan lebih memiliki semangat lagi untuk bergabung dengan PTMA,” pungkasnya. (nsn)