Berita

Penelitian Energi Terbarukan Banyak yang belum bisa diterapkan di Masyarakat

Banyak penelitian para akademisi di perguruan tinggi tentang energi terbarukan hanya berhenti di konsep keilmuan saja. Secara teori sudah bagus namun banyak yang belum bisa diterapkan dimasyarakat. Padahal sebenarnya saat ini masyarakat sangat membutuhkan energi terbarukan karena energi konvensional dari alam sudah semakin berkurang kuantitasnya di tengah semakin banyaknya jumlah populasi dunia.

Banyak penelitian para akademisi di perguruan tinggi tentang energi terbarukan hanya berhenti di konsep keilmuan saja. Secara teori sudah bagus namun  banyak yang belum bisa diterapkan dimasyarakat. Padahal sebenarnya saat ini masyarakat sangat membutuhkan energi terbarukan karena energi konvensional dari alam sudah semakin berkurang kuantitasnya di tengah semakin banyaknya jumlah populasi dunia.

Demikian diungkapkan oleh Kuncoro Diharjo, seorang peneliti energi terbarukan, selaku pembicara dalam seminar nasional dengan tema peningkatan peran perguruan tinggi dalam perancangan teknologi tepat guna dan pemanfaatan teknologi yang diselenggaran oleh program studi Tehnik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) betempat di kampus terpadu UMY, Sabtu (24/7).

Hal tersebut bisa jadi karena ketiadaan dana maupun dari pribadi sang peneliti yang belum termtivasi. Oleh karena itu, Kuncoro melihat perguruan tinggi harus terus mendorong para penelitinya untuk lebih aktif lagi agar penelitiannya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. “hal ini juga yang menjadi salah satu tugas dari perguruan tinggi dalam tri darma perguruan tinggi yakni pengabdian terhadap kepentingan masyarakat,”urainya.

Dalam pengupayaan energi terbarukan, para peneliti dalam hal ini yang diwakili oleh perguruan tinggi juga harus bekerja sama dengan dunia industri dan juga pemerintah. Industri berfungsi untuk menciptakan produk energi nya sedangkan pemerintah bergelut dalam regulasi yang mendukung pengembangan penelitian energi terbarukan tersebut. “Idealnya sinergi ketiga pihak tersebut mampu mendukung pengembangan energi terbaharukan di Indonesia,”imbuhnya.

Saat ini juga penting untuk kembali pada konsep back to nature yakni energi maupun teknologi yang mengguakan bahan dasar dari alam serta green tecnology yang ramah pada lingkungan. Tekonologi yang ramah lingkungan juga menjadi fokus para peneliti mengingat aktifitas manusia khususnya industrialisasi telah banyak menyebabkan pencemaran lingkungan dan dunia butuh teknolgi yang lebih ramah pada lingkungan. “Di negara-negara maju industrialisasi telah menuju penggunaan green technology harusnya Indonesia juga sudah menuju ke arah sana,”ungkapnya.

Kuncoro melihat hal ini sebagai kesempatan bagi para peneliti baik dosen maupun mahasiswa untuk melihat konsep back to nature ini sebagai sebuah celah untuk menciptakan energi terbarukan yang unik dan tepat guna pemamfaatannya bagi masyarakat. Saat ini memang sudah ada banyak penelitian energi yang berkembang seperti biofiuel dan briket untuk bahan bakar. “Dengan konsep back to nature dan green tecnology ini baiknya para peneliti mengeksplor lebih dalam tentang energi-energi baru,”tandasnya.