Berita

Penerapan IPTEK Perguruan Tinggi untuk Pemberdayaan Masyarakat Sangat Rendah

Sebagai sebuah institusi pendidikan, perguruan tinggi mempunyai kewajiban melakukan kajian dan penelitian untuk menggali rahasia alam. Penelitian merupakan salah satu dharma perguruan tinggi yang mempunyai peran strategis karena hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk pengembangan dharma yang lain yaitu pendidikan dan pengabdian masyarakat.

Namun dalam kenyataannya, sebagian besar hasil penelitian di perguruan tinggi belum dimanfaatkan secara optimal, dan lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengembangan pembelajaran, atau bahkan sekedar menghasilkan laporan penelitian. Hasil penelitian yang kemudian diterapkan di masyarakat, masih sangat sedikit. Akibatnya meskipun banyak dilakukan penelitian, namun permasalahan di masyarakat tidak banyak yang terselesaikan.

Demikian disampaikan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ir. Agus Nugroho Setiawan, MP., Senin (15/2) di Kampus Terpadu UMY menanggapi kritikan terbatasnya kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi.

Agus menjelaskan sebuah penelitian seharusnya diawali dengan indentifikasi dan analisis permasalahan yang berkembang di masyarakat. Sehingga ketika diperoleh hasil penelitian dapat langsung dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Namun sayangnya, sebagian penelitian tidak didasarkan pada permasalahan yang ada di masyarakat sehingga hasil penelitian tidak aplikatif. “Beberapa penelitian yang lain, walaupun dilakukan menggunakan metode yang benar dan menghasilkan teknologi rekayasa yang baik, namun tidak pernah sampai ke masyarakat.” urainya.

Hal ini juga diperkuat dengan realita jumlah usulan pengabdian masyarakat jauh lebih sedikit dibanding usulan penelitian. ”Jika dilihat dari sisi kuantitas, sebenarnya penelitian di perguruan tinggi sudah cukup banyak, namun sebagian besar hanya menghasilkan laporan penelitian atau jurnal ilmiah, dan belum diaplikasikan ke masyarakat,” tambahnya.

Coba lihat, di banyak perpustakan perguruan tinggi, ada banyak laporan penelitian yang dilakukan dosen atau mahasiswa dan jurnal ilmiah, namun seberapa banyak yang sudah diterapkan di masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan di lapangan?”, tambah Agus.

Agus menyarankan, agar kehadiran perguruan tinggi memberikan makna dan kemanfaatan yang berarti bagi pengembangan masyarakat di sekitar kampus, hasil-hasil penelitian dan kajian seharusnya diaplikasikan ke masyarakat melalui berbagai kegiatan. ”Seperti pengabdian masyarakat, KKN, pendampingan masyarakat, dan sebagainya. Dengan demikian pengembangan ilmu bukan hanya untuk ilmu, tetapi ilmu untuk masyarakat.”paparnya.

Hal lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah dosen dan mahasiswa harus mempunyai kepedulian sosial yang tinggi untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Dosen dan mahasiswa sebagai kaum intelektual jangan hanya berada di kampus, tetapi harus lebih sering terjun ke masyarakat mengamalkan ilmunya.

”Dengan lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat, tidak hanya akan memberikan banyak pengalaman lapangan, tetapi juga akan lebih memahami permasalahan yang ada di masyarakat sehingga dapat membantu mencarikan alternatif solusinya”, tandas Agus Nugroho.