Peran penting yang dimiliki oleh sektor pariwisata dalam mengembangkan perekonomian di sebuah desa, membutuhkan perhatian khusus dalam hal manajemen dan pengelolaan sumber daya yang dimilikinya. Pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan pun dianggap penting oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), dengan melakukan pengabdian masyarakat di Argomulyo, sebuah desa wisata yang berlokasi di kecamatan Sedayu, kabupaten Bantul.
Beberapa potensi yang dimiliki oleh desa Argomulyo meliputi Museum Soeharto, Wisata Susur Sungai Karst Tubing, Omah Jamu, serta Sanggar Seni Tirto Arum Sari. Peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola dan mempromosikan potensi desa wisata dapat menjadikan Argomulyo sebagai destinasi wisata unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Mirza Kamaluddin, ketua tim PPK Ormawa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam (IMM FAI) yang menyebutkan bahwa potensi alam dan sumber daya manusia yang ada di desa tersebut belum dikelola secara optimal.
“Salah satu kendala utama yang dihadapi penduduk desa adalah kurangnya pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan aset wisata yang ada. Itulah mengapa kami mendorong untuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di desa Argomulyo, sebagai komitmen dari kami dan juga masyarakat desa untuk mengembangkan potensi wisata yang ada,” ujar Mirza saat dihubungi pada Sabtu (3/8).
Pelatihan bagi Pokdarwis dan para pengelola desa wisata Argomulyo pun difasilitasi oleh Mirza dan timnya, dan bertujuan untuk melatih keterampilan anggota Pokdarwis dalam memanfaatkan platform digital untuk strategi pemasaran wisata di Desa Argomulyo. Pelatihan ini bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul dan menitikberatkan strategi pemasaran setara digital. Menurut Mirza, pemanfaatan media sosial dapat lebih menyebarluaskan informasi mengenai desa wisata dan menarik minat wisatawan lebih banyak.
“Pembuatan konten yang menarik dan relevan juga menjadi fokus utama kami dalam pelatihan ini. Baik itu konten dalam bentuk teks, gambar maupun video yang dapat membentuk citra desa wisata di masyarakat luas. Kami juga memperkenalkan teknik optimasi website untuk meningkatkan visibilitas website Argomulyo sebagai Desa Wisata di mesin pencari, dan harapannya dapat mempermudah calon wisatawan untuk mengakses informasi terkait tempat ini,” imbuhnya.
Sementara itu, dosen pembimbing PPK Ormawa IMM FAI, Linda Kusumastuti Wardana, S.Pd., M.Sc menambahkan bahwa kendala lainnya di desa Argomulyo tersebut adalah belum adanya wadah yang menjadi tempat untuk mengembangkan nikau wisata secara ekonomi. Sehingga desa wisatanya pun masih belum terbentuk.
“Jadi, kedatangan kami ke desa Argomulyo ini adalah untuk menginisiasi pembentukan desa wisata tersebut, yang kami beri nama Desa Wisata Arga Buwana. Saat ini kami juga sudah mendapatkan SK dari Kelurahan Argomulyo yang sudah ditandatangani oleh bapak Bambang Sarwono, S.Si., Apt. Selain itu juga sedang dalam proses pengajuan Desa Wisata Arga Buwana ke Kabupaten Bantul. Kemudian nanti pada bulan September kami juga akan merencanakan untuk melaunching Desa Wisata Arga Buwana ke masyarakat luas, dengan konsep seperti Pasar Kangen,” jelas Linda.
Pelatihan dan pengabdian yang akan dilakukan hingga bulan November 2024 ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anggota Pokdarwis Desa Argomulyo dalam mengelola dan mempromosikan potensi wisata desa tersebut. Tidak hanya pengoptimalan media sosial, pengelolaan sumber daya juga secara efektif menjadi fokus dalam pelatihan ini. Tim PPK Ormawa dari IMM FAI UMY mengajak masyarakat untuk mengelola sumber daya dengan baik, sehingga dapat mendukung kegiatan wisata secara berkelanjutan. Mirza pun menegaskan bahwa evaluasi dan perbaikan akan dilakukan secara berkala demi meningkatkan kualitas layanan wisata, sehingga dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan.