Berita

Pengusaha Muda Harus Memiliki Karakter Islami

Membangun sebuah usaha di usia muda memang dihadapkan dengan banyak tantangan dari berbagai pihak. Menjadi pribadi yang berkarakter Islami adalah jawaban yang tepat bagi para pengusaha muda, khususnya pengusaha muda muslim. Menggunakan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam menjalankan usaha adalah ciri pengusaha muda yang berkarakter Islami.

“Bisnis adalah ibadah, jadi ketika kita memutuskan untuk membuka usaha kita harus menggunakan Al-Qur’an sebagai pedoman,” ujar Muhammad Ghufron Mustaqim yang menjadi pembicara pada Luster of UMY Creative Student Fest, Sabtu (28/4) bertempat di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Student Entrepreneurship and Business Incubator (SEBI) UMY yang bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UMY).

Selain itu, orang yang menjabat sebagai Vice President SaleStock ini juga menyampaikan bahwa generasi millennial terlalu mengikuti arus yang ada di sekitarnya sehingga melupakan jati diri yang sebenarnya. Seperti halnya ketika budaya Barat yang sukses menyebar ke seluruh penjuru dunia dan masuk ke Indonesia, para pemuda dengan mudah mengikutinya. “Kita terlalu mengekor pada peradaban Barat, sehingga kita tidak memiliki karakter sebagai seorang muslim,” imbuhnya.

Ghufron pun menambahkan ketika menjalankan suatu usaha, selain mendapatkan hasil berupa materi, seorang wirausahawan juga sepatutnya bisa menyelesaikan permasalahan sosial. Salah satunya seperti membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan. “Bisnis jangan hanya berorientasi profit dan pribadi saja, tapi wirausaha juga harus peka dan bisa menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di sekitar kita dan bisa memberikan lapangan usaha untuk orang lain,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama Muhammad Assad Co-Founder & CEO Tamasia menyampaikan ada tiga hal yang selalu dilakukan untuk menjadi sukses di usia muda yaitu husnudzon (berfikir positif), Ikhtiar (kerja keras) dan berdoa kepada Allah S.W.T. Assad pun tidak lupa menyampaikan pendidikan dan pergaulan yang baik bisa menjadi faktor yang tidak boleh sekali pun ditinggalkan. “Jangan pernah korbankan pendidikan demi memulai usaha, lalu jangan lupa untuk selalu memperbanyak pergaulan yang positif dimanapun kamu berada,” ujar pria yang sempat mengenyam pendidikan S2 bidang Islamic Finance di Hamad bin Khalifa University, Doha, Qatar. (ak)