Berita

Penting, inovasi dalam dunia kewirausahaan

Kegagalan sebuah usaha atau bisnis karena adanya produk atau usaha sejenis di tempat yang sama. Harus ada inovasi lain agar bisnis yang dijalankan berhasil.

Kegagalan sebuah usaha atau bisnis karena adanya produk atau usaha sejenis di tempat yang sama. Harus ada inovasi lain agar bisnis yang dijalankan berhasil.

Demikian disampaikan, Branch Jogja Area Manager PT. StarOne Mitra Telekomunikasi, Pandapotan Pardede, dalam Workshop Kewirausahaan yang diselenggarakan Career Development Center –Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (CDC-UMY) Selasa (13/4) di Kampus Terpadu UMY.

Lebih lanjut Pardede menjelaskan, faktor penyebab kegagalan yang lain bisa juga produk yang dibuat tidak ada pembelinya. Selain itu dalam menjalankan bisnis tersebut pelaku bisnis tidak paham mengenai usaha yang dijalankan. ”Terjadi lack of knowledge, kemudian tidak adanya modal juga mempengaruhi kegagalan usaha. Atau kualitas produk yang rendah, tidak adanya perencanaan dalam berbisnis” urainya.

Untuk mengantisipasi kegagalan tersebut, menurut Pardede seorang entrepreneur harus memiliki kemampuan dasar-dasar dalam berbisnis. ”Entrepreneur juga harus mampu dalam mengatur waktu, mampu menjalin kejasama dan membangun jaringan, memanfaatkan teknologi untuk menunjang pemasaran. Misalnya menggunakan blog maupun jejaring sosial seperti facebook. Selain itu diperlukan kemampuan berkomunikasi, baik komunikasi lisan maupun tulisan,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut Pardede juga mengungkapkan mengenai nilai-nilai yang harus dimiliki seorang entrepreurship. ”Dia harus mencintai produk serta jasanya, inovatif serta kreatif, memiliki obsesi untuk menjalankan bisnis tersebut. Kemudian dalam pelaksanananya mampu memasukkan emosional atau mampu menarik perhatian konsumen. Dia juga harus selalu percaya diri dan tidak pernah berhenti untuk berusaha,” tambahnya.

Menyinggung mengenai faktor keberuntungan, Pardede berpendapat, keberuntungan bisa diraih karena ada kesempatan dan persiapan. Faktor-faktor yang bisa dilakukan untuk meraih keberuntungan yaitu dengan memaksimalkan kesempatan. ”Mendengarkan intuisi keberuntungan, selalu mengharapkan kebruntungan, jika mendapatkan kesialan kemudian mampu mengubah kesialan tersebut menjadi keberuntungan. Perasaan optimisme dan kebahagiaan juga mempertinggi faktor keberuntungan.” jelasnya.

Lebih lanjut, Pardede mengungkapkan jika bisnis harus dimulai dengan mimpi yang kemudian dilanjutkan dengan mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan mimpi tersebut. ”Seorang entrepreneur harus berani menghadapi segala risiko dan gagal,” tandasnya. Dalam workshop tersebut, para peserta juga menginisiasi untuk membuat Entrepreneur Club yang akan menjembatani para mahasiswa yang tertarik pada dunia kewirausahaan.