Berita

Peran Islam Dalam Kasus Kemanusiaan

Drs. Hajriyanto Y Thohari, MA wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) saat menjadi keynote speaker dalam “International Workshop on Islam and Humanitarian Affairs in Southeast Asia”

Isu tentang pelanggaran kemanusiaan merupakan fenomena dunia yang marak dibahas dalam diskusi internasional.  Melalui beberapa lembaga kemanusiaan, Islam ikut serta membantu dalam menyelesaikan masalah yang melibatkan negara-negara di dunia.

Demikian disampaikan oleh Drs. Hajriyanto Y Thohari, MA wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) saat menjadi keynote speaker dalam “International Workshop on Islam and Humanitarian Affairs in Southeast Asia pada Rabu, (26/06) di Ruang Sidang AR. Fakhruddin A lantai 5 kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Workshop yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana UMY bekerjasama dengan Palang Merah Internasional (The International Committee of The Red Cross), beberapa lembaga kemanusiaan islam seperti LAZISMU-MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center), Dompet Dhuafa, dan MERCY Malaysia ini bertujuan untuk merumuskan gagasan tentang titik temu antara prinsip dasar Islam dan hukum-hukum  humaniter internasional.
Melalui lembaga-lembaga kemanusiaan inilah, lanjut Hajriyanto masyarakat bisa lebih terbuka pola pikirnya terhadap beberapa masalah kemanusiaan yang terjadi di dunia. “Dengan pola pikir yang lebih terbuka, umat muslim dapat belajar dengan negara lain dan melakukan diskusi dengan lembaga kemanusiaan lain dari beberapa negara di dunia. Sehingga dari hal itu kita dapat mengevaluasi kelemahan dan menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan,” imbuhnya.
Wakil ketua MPR RI ini memaparkan bahwa Islam melalui organisasi kemanusiaannya memberikan kontribusi yang besar bagi masalah kemanusiaan seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, pendidikan, kelaparan, dan sebagainya. “Hal tersebut dikarenakan, konsep kemanusiaan atau humanitarian sendiri merupakan konsep dasar dari Islam sendiri, dalam islam diajarkan untuk saling menolong dan peduli terhadap sesama tanpa melihat dari mana ia berasal, apa agamanya dan latar belakang lainnya,” paparnya.
Hajriyanto menjelaskan bahwa nilai-nilai Islam juga terkandung dalam nilai pancasila tentang kemanusiaan yang adil dan beradab. “Karena antara Islam dan negara merupakan prinsip yang saling berhubungan satu sama lain dalam kemanusiaan. Sehingga bagi pemimpin organisasi Islam yang ada, harus menjadikan nilai kemanusian sebagai landasan utama bagi organisasinya. Berkomitmen dalam menyelesaikan masalah kemanusiaan yang ada melalui langkah nyata,” jelasnya
Sementara itu, Irene Herbert perwakilan dari ICRC menuturkan bahwa masalah kemanusiaan saat ini memang semakin kompleks dan perlu diskusi lebih lanjut untuk mencari solusi yang terbaik. “Tidak hanya di Indonesia dan Asia Tenggara saja, masalah kemanusiaan juga saya temukan dibeberapa negara seperti Timur Tengah. Dengan adanya diskusi tentang masalah kemanusiaan akan memberikan dampak positif bagi hukum kemanusiaan internasional sehingga hukum tersebut bisa melindungi hak-hak manusia di dunia,” tuturnya.