Berhasilnya percobaan peledakaan nuklir dari Korea Utara Februari 2013 tidak akan menimbulkan perang senjata antara keduanya. Bahkan suasana Korea Selatan saat ini masih terbilang aman dan nyaman tanpa adanya gangguan perang.
Demikian disampaikan oleh Yang Seung-Yoon, Ph.D. dari Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea Selatan dalam kuliah umum bertema “Konflik Semenanjung Korea dalam Prespektif Korea Selatan” Jum’at (19/04) di Ruang Simulasi Sidang Hubungan Internasional Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kuliah umum yang diselenggarakan oleh Magister Politik dan Hubungan Internasional (MPHI) UMY ini dihadiri oleh mahasiswa dan dosen HI dan MPHI.
Yoon menjelaskan bahwa ada beberapa alasan yang membuat Korea Utara berpikir untuk menyerang Korea Selatan dengan bom nuklirnya. “Pertama, Seoul tidak hanya menjadi ibu kota Korea Selatan saja namun sudah menjadi kota metropolitan yang berisi banyak orang asing. Warga asing terbesar di Seoul adalah China, China merupakan sahabat terdekat Korea Utara sehingga tidak mungkin mereka menyerang sahabat mereka sendiri,” jelasnya.
Alasan kedua adalah adanya warga negara Indonesia di Korea Selatan. “Saat ini, Indonesia merupakan sahabat terdekat Korea Utara setelah China, dan Korea Utara sangat mempercayai Indonesia sehingga Korea Utara tidak akan gegabah mengambil langkah perang dengan Korea Selatan,” tandas salah satu koresponden BBC London ini.
Selain itu, Yoon memaparkan bahwa faktor utama lainnya adalah dari segi sejarah Korea dimasa lampau. Korea Utara dan Selatan merupakan satu bangsa, satu darah, dan nenek moyang sehingga hubungan sejarah kita yang membuat perang saudara itu tidak akan pernah terjadi. “60 tahun sudah kita menjadi korban dua ideologi antara Komunis dan Demokrasi, namun sejarah mencatat bahwa 2000 tahun sudah bangsa Korea bersatu. Hal ini yang menimbulkan kepercayaan tinggi bangsa Korea Selatan bahwa saudaranya Korea Utara tidak akan pernah menyerang Korea Selatan,” paparnya.
Walaupun Korea Utara memiliki 3000 meriam jarak jauh yang bisa mencapai Seoul dengan sekali serangan perang itu tidak akan pernah bergulir. “Memang mungkin Korea Utara membombardir Korea Selatan dengan nuklir namun itu berarti Korea Utara akan melawan seluruh negara di dunia dan jika perang itu benar-benar terjadi, jika perang terjadi maka Korea Selatan dan Korea Utara akan sama-sama musnah,” imbunya.
Yoon mengungkapkan bahwa sejarah selama 2000 tahun itulah yang kuat dari bangsa Korea. “Baik Korea Selatan maupun Korea Utara pasti mengenal peribahasa populer yaitu ‘darah lebih kental daripada air’ . Hal inilah yang membuat saya yakin akan terwujudnya reunifikasi Korea Selatan dan Korea Utara,” ungkapnya.