Berita

Perdelapan Final Pertemukan 16 Tim terbaik KRAI

Hari pertama Kontes Robot Indonesia 2018 Nasional merupakan babak penentuan menuju babak berikutnya. Para peserta dituntut berunjuk kemampuan menampilkan robot terbaik mereka dalam babak penyisihan pertama ini.

Dr. Ir. Wahidin Wahab selaku Ketua Dewan Juri KRI Nasional 2018 mengungkapkan hari pertama pertandingan cukup menegangkan. Hal ini bisa terlihat dari salah satu kategori kontes robot yakni Kompetisi Robot Abu Robocon Indonesia (KRAI). “Hari ini merupakan babak penyisihan dari keseluruhan tim. Para peserta sudah menampilkan yang terbaik dengan robotnya masing-masing khususnya pada lomba KRAI. Meskipun masih ada beberapa tim yang mengalami kendala saat pertandingan berlangsung. Akan tetapi hal tersebut tak menyurutkan para peserta lainnya untuk unjuk kebolehan dari robot mereka,” papar Wahidin saat diwawancari pada Kamis (12/7) di gedung Sportorium UMY.

Wahidin menambahkan ada beberapa peserta yang mengalami peningkatan dan penurunan dengan performa robotnya. “Misalnya tim HEROES dari Universitas Gadjah Mada (UGM) saat running test sama sekali tidak terlihat robot mereka berjalan sempurna. Akan tetapi saat pertandingan belangsung mengalami peningkatan yang cukup baik dan robot beroperasi sebagaimana mestinya. Artinya jika tim bisa solid dan tahu dimana titik kesalahan maka mereka akan terus berupaya untuk mengupgrade robotnya,” imbuhnya.

“Tim yang menurut saya cukup kuat yaitu Dagonfly dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan NANOPA dari Universitas Tadulako. Hal ini terlihat dari kematangan tim dan performa robot. Akan tetapi hari ini belum apa-apa masih ada keseruan di hari kedua yang akan memanjakan mata penonton,” tandasnya.

Kembali ditambahkan wahidin dari kategori lomba KRAI ada 24 tim yang berlaga hari ini dan di babak penyisihan diambil untuk perdelapan final menjadi 16 tim. “Tim yang akan berlaga besok ada tim NANOPA dari Universitas Tadulako, EURO NINO Universitas Sam Ratulangi, MAESTRO_EVO, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), RENGGANIS, Universitas Negeri Surabaya (UNES), HEROES Universitas Gadjah Mada (UGM), Bandhayuda, Universitas Dipenogoro (Undip), EII_TORO, Universitas Dian Nuswantoro, C-Dragold_MP, Politeknik Negeri Ujung Pandang, BAYMAX_PL, Politeknik Negeri Malang, Polyrobocom_01, Politeknik Negeri Lhokseumawe, IRTONAS’64 Politeknik Negeri Jember, EL-FORZA 18, Politeknik Negeri Jakarta, Barelang 5.8 Politeknik Negeri Batam, PLI-DENG 3, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, RIVER, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember, Dagonfly Institut Teknologi Bandung,” ungkapnya. (Sumali)