Selama ini hasil karya penelitian ilmiah baik dari dosen maupun mahasiswa di Perguruan Tinggi (PT) Indonesia yang belum terakomodir dan masih terkumpul dalam jurnal manual harus segera diubah. Jurnal milik PT di Indonesia harus diganti menjadi jurnal elektronik atau E-Journal. Hal ini menjadi penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah di perguruan tinggi.
Demikan disampaikan Yudi Agustono selaku Kasubdit Program dan Evaluasi Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Dirjen Dikti Republik Indonesia, saat ditemui dalam acara Pelatihan Pengembangan Jurnal Elektonik atau E-Journal (Unggah Karya Ilmiah Mahasiswa S1, S2 dan S3 Pada Jurnal online), di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (19/11).
Yudi menjelaskan bahwa adanya pelatihan jurnal online ini akan memberikan keuntungan pada pihak perguruan tinggi. “Publikasi penelitian dari dosen, mahasiswa dan civitas akademika perguruan tinggi akan lebih efisien, hemat, lebih murah dan bisa dibaca oleh semua orang dari penjuru dunia,” jelasnya.
Penelitian mahasiswa S1 seperti skripsi nantinya juga harus dipublikasikan melalui jurnal elektronik yang sudah dimiliki oleh masing-masing fakultas di perguruan tinggi. “Skripsi mahasiswa S1 sekarang wajib dipublikasikan melalui jurnal online. Ini sesuai dengan ketentuan yang telah disampaikan oleh Dirjen Dikti beberapa bulan yang lalu kepada masing-masing perguruan tinggi di Indonesia,” tuturnya.
Yudi juga menegaskan adanya pelatihan dan pengembangan jurnal elektronik bagi perguruan tinggi di Indonesia ini merupakan hasil keputusan Dirjen Dikti RI. “Dikti tahun ini sudah mengambil kebijakan bahwa jurnal yang diterbitkan oleh perguruan tinggi adalah jurnal elektronik atau E-Journal,” tegasnya.
Yudi juga menambahkan bahwa ada ketentuan dan aturan tertentu agar jurnal yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dapat menjadi jurnal elektronik. “Diantaranya adalah penulisnya harus online, pengirimannya dengan online, penerimanya online, pengujinya online, dan penerbitannya juga online. Jadi semuanya harus dengan sistem online,” tambahnya.
Acara pelatihan dan pengembangan jurnal online yang diselenggarakan di lantai 5 gedung AR. Fakhruddin B UMY ini juga menghadirkan Nu’man dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kahar Muzakkar dan Moududi dari tim pengembangan Online Journal System (OJS) Dirjen Dikti RI selaku pemateri.
Sementara itu, dalam acara pelatihan ini Nu’man menjelaskan cara-cara agar jurnal yang dibuat oleh perguruan tinggi dapat menjadi jurnal online yang Go International. “Kalau bapak dan ibu memulai dari sekarang untuk memasukkan tulisan-tulisan karya ilmiah pada jurnal-jurnal elektronik yang telah dibuat, maka dua tahun ke depan jurnal Anda sudah bisa Go International,” terangnya lagi.