Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada hari ini, Rabu (22/4) American Corner Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan acara Mangrove Planting (Penanaman Mangrove) di Kawasan Hutan Mangrove, Muara Sungai Opak yang terletak di dusun Baros, Tirtohargo, Kretek Bantul. Acara ini juga didukung sepenuhnya oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat, YSEALI (Young Southeast Asia Leaders Initiative) di Jakarta.
Dalam acara pelepasan yang dilakukan pada Rabu (22/4) di Lapangan Plaza Bintang UMY, perwakilan Kedubes AS, David Moo mendukung penuh acara yang diinisiasi oleh Amcor UMY tersebut. Menurutnya, permasalahan bumi, khususnya yang disebabkan oleh polusi itu tidak hanya menjadi masalah pemerintah Indonesia dan Amerika saja, namun juga sudah menjadi masalah bersama di seluruh dunia. Karena itu, kegiatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat seperti penanaman mangrove tersebut menjadi hal yang harus terus digalakkan bersama.
“Seperti kalian ketahui, di Amerika pun sekarang sedang mengalami masalah polusi. Jadi untuk menjaga bumi ini, kami pun melakukan kerjasama baik dari pemerintah sendiri maupun dengan kalangan generasi muda, untuk mengatasi masalah ini. Dan kami senang bisa bekerjasama dengan UMY serta masyarakat Jogja untuk bisa melestarikan dan menjaga bumi ini,” ujar David. Ia pun berharap agar usaha untuk menjaga bumi ini bisa terus disuarakan oleh kalangan muda dengan mengajak orang-orang disekitarnya.
Hal senada juga disampaikan perwakilan Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY, Triyana. Menurutnya, acara penanaman mangrove tersebut menjadi kegiatan yang harus terus menerus dilakukan oleh masyarakat. Tujuaannya tidak lain adalah agar bumi ini bisa kembali hijau. “Dengan adanya penanaman mangrove ini, kawasan pantai yang biasanya dikenal sebagai kawasan yang kering bisa berubah menjadi kawasan yang lebih hijau. Dan ini tentunya akan bisa ikut membantu agar bumi ini tetap hijau,” paparnya.
Triyana juga berharap, agar kegiatan tersebut bisa memberikan pelajaran berharga pada mahasiswanya dan generasi muda pada umumnya, untuk bisa mengenal bagaimana kehidupan itu seharusnya. Mereka pun diharapkan bisa lebih baik lagi mengenal kehidupan melalui acara semacam itu. “Dan kami harap, kegiatan menjaga bumi seperti ini tidak hanya berhenti dengan cara melakukan penanam mangrove saja. Tapi juga bisa mengadakan kegiatan yang lebih besar dari ini, yang tentunya juga memiliki nilai dan manfaat lebih besar pada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Puthut Ardianto, selaku Kepala Pusat Informasi Spesifik Amcor UMY mengatakan, pihaknya memilih untuk melakukan penanaman mangrove karena di Yogyakarta sendiri memiliki fasilitas mangrove yang harus terus diberdayakan dan dijaga. Selain itu, karena jantung dari hutan mangrove itu berada di kawasan Baros tersebut. “Karena itu, tahun ini kami memilih melakukan penanaman mangrove di Baros untuk memperingati Hari Bumi Sedunia ini. Agar manfaatnya juga bisa lebih terasa oleh masyarakat sekitar,” ujarnya.
Puthut juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut selain bertujuan untuk memperingati Hari Bumi Sedunia juga untuk menumbuhkan rasa kesadaran mahasiswa pada lingkungan. Selain itu juga sebagai bekal bagi mahasiswa jika nanti mereka sudah lulus dan kembali ke kampung halamannya. “Dengan ini, mahasiswa bisa belajar dan lebih peka dengan lingkungannya. Selain itu, kalau mereka nanti sudah lulus, mereka akan punya pengalaman dan bekal bagaimana mereka harus menjaga lingkungan sekitarnya, untuk menjaga kelestarian bumi ini,” imbuhnya.
Adapun kegiatan penanaman mangrove ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari mahasiswa UMY, Komunitas Earth Hour Jogja dan KP2B (Keluarga Pemuda Pemudi Baros). Dalam acara penanaman mangrove hari ini, David Moo (perwakilan Kedubes AS) juga akan turut serta bersama para peserta untuk menanam mangrove di Muara Sungai Opak, Baros.