Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kembali menerima mahasiswa asing sebagai mahasiswa pertukaran pelajar dari kampus luar negeri. Untuk memperkenalkan seputar kampus Muda Mendunia dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Biro Kerjasama menyelenggarakan induksi untuk mahasiswa asing baru.
Induksi tersebut dilaksanakan di Ruang Simulasi Sidang gedung E4 lantai 1 UMY pada Rabu (24/05). Induksi diikuti oleh 16 mahasiswa asing dari Thailand dan Malaysia baru melakukan pertukaran pelajar ke UMY. Selain penjelasan tentang kampus, dalam induksi, mahasiswa asing juga dijelaskan terkait visa dan pengurusannya.
Satrio Pringgodani, salah satu staff Biro Kerjasama menjelaskan bahwa untuk mahasiswa asing yang melakukan pertukaran pelajar diberikan visa kunjungan sosial dan budaya di Indonesia. “Visa tersebut berlaku untuk 6 bulan. Untuk perpanjangan visa akan ada persyaratan dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Untuk keperluan tersebut, mahasiswa asing dapat menghubungi Biro Kerjasama UMY untuk selanjutnya akan kami bantu dalam pembaharuan visa,” jelas Satrio.
Satrio juga mengingatkan kepada para mahasiswa asing apabila mereka menemukan masalah dapat menghubungi Biro Kerjasama di gedung AR Fakhruddin B lantai 1. “Kami berharap mahasiswa asing tidak akan mendapat masalah selama tinggal di Jogja, khususnya di UMY. Meskipun demikian, kami (Biro Kerjasama) akan selalu membuka diri untuk membantu para mahasiswa asing yang ingin bertanya atau berkonsultasi. Kami juga akan membantu kesulitan mereka, terutama terkait pengurusan visa dan lain sebagainya,” tambah Satrio.
Disamping itu, mahasiswa asing juga diberikan penjelasan oleh Damas Barik, alumni UMY yang pernah student exchange ke SIAS University, terkait kehidupan mahasiswa di Jogja. “Mahasiswa asing perlu untuk mengenal lebih jauh kebiasaan dan kebudayaan mahasiswa atau masyarakat di Jogja. Seperti contohnya masyarakat Jogja yang suka duduk diatas lantai atau disebut lesehan, dan lain sebagainya. Untuk memahami alasan dan hal-hal lainnya, mahasiswa asing perlu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, tidak hanya berinteraksi dengan sesama mahasiswa saja,” terang Damas.
Lebih lanjut, Damas berharap para mahasiswa asing dapat segera beradaptasi dengan lingkungan di sekitar kampus UMY dan dengan masyarakat Jogja. “Dengan dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan di Jogja, harapannya mahasiswa asing dapat membawa pengalaman dan kebudayaan yang telah mereka pelajari ke negara asalnya. Selain itu, dengan mendapatkan pengalaman mendapatkan pertukaran pelajar dan beradaptasi di lingkungan Jogja, mereka (mahasiswa asing) juga akan dapat meningkatkan kapasitas diri dan juga kemampuan diri,” tambah Damas.
Agenda induksi sendiri disambut baik dengan para mahasiswa asing, termasuk Sofia Umaji, mahasiswi dari Thailand. “Mahasiswa Indonesia itu baik dan ramah, tetapi terkadang suka mengerjakan tugas di menit terakhir. Induksi ini membantu kami mengenal lebih dekat tentang UMY, dan Jogja,” terang Sofia. (de)