Perlu adanya sebuah kreatifitas serta inovasi dalam menjalankan sebuah bisnis yang berkelanjutan. Dalam hal ini perlu ada sebuah strategi agar dapat menjalankan sebuah usaha semaksimal mungkin bahkan mengembangkan bisnis dengan salah satu caranya yaitu inovasi produk. Hal tersebut yang menjadikan pokok bahasan pada acara National Conference Applied Business (NCAB) yang diselenggarakan ketujuh kalinya pada hari Sabtu (14/3) di Gedung Kasman Singodimedjo Pasca Sarjana UMY. Acara yang memiliki tema “Creative Strategic to Business Sustainability” merupakan acara kolaborasi oleh beberapa universitas diantaranya UMY, UII, UNS, Unissula, UKDW dan UNISBANK.
Dr. Dra. Arni Surwanti, M.Si, Ketua panitia NCAB ketujuh menyampaikan bahwa acara ini merupakan kolaborsi dari program magister manajemen beberapa universitas se-Jawa Tengah dan DIY yang diselenggarakan sudah mencapai ketujuh kalinya. ”Acara ini merupakan acara yang sudah diselenggrakan ketujuh kalinya, dan membuka kesempatan bagi mahasiswa S2 dan S3 untuk mengembangkan jejaring sosialnya, dan juga pemaparan penelitian melalui case study atau presentasi paper. Pada paper kali ini dibagi menjadi 4 bidang, yaitu manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan manajemen koperasi. Pada seminar kali ini sesuai dengan perkembangan zaman revolusi industri 4.0 dibutuhkan kolaborasi serta sinergi antar pelaku bisnis dan akademisi untuk dapat membuat strategi kreatif dalam bisnis yang berkelanjutan,” paparnya.
Prof. Dr. Siswoyo Haryono,MM., Ketua Program Studi Doktoral Manajemen UMY menyampaikan bahwa untuk memulai bisnis dimulai dari lima langkah bisnis, yaitu meliputi entrepreneurship perspective, from idea to opportunity, business plan, funding, launching up to growing product. ”Mainset dalam membuat suatu bisnis harus ada dengan keinginan dan kesadaran untuk membangun bisnis, lalu dari mainset juga akan terbangun ide-ide apa yang akan kita buat untuk bisnis kita. Oleh karena itu fondasi awal untuk membangun bisnis adalah maindset. Selanjutnya yang disebut dengan kreatifitas adalah proses dimana kita mampu untuk menciptakan sesuatu atau membuat hal-hal yang baru atau hal yang berbeda bahkan yang unik. Dan bisnis membutuhkan sebuah kreatifitas,” jelasnya.
Siswoyo juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sustainable entrepreneurship adalah dapat bermanfaat bagi masyarakat dan sesuai dengan etika bisnis yang berlaku. ”Hal yang dimaksud dengan sustainable entrepreneurship adalah dapat bermanfaat bagi masyarakat, berfaedah, dan juga sesuai dengan etika bisnis sehingga tidak merusak alam,” tandasnya.
Selanjutnya Arief Sosiawan,S.TP.,MM., Factory Manager PT. Sarihusada Generasi Mahardhika juga menjelaskan tentang yang dimaksud dengan bisnis yang berkelanjutan melalui triangle business quality. “Yang dimaksud dengan bisnis yang berkelanjutan menurut kami adalah berdasarkan triangle business quality, yaitu yang terdiri atas quality, safety dan productivity. Dan hal yang paling penting adalah menciptakan sebuah kualitas yang bagus baik produk maupun proses pekerjaannya sehingga diikuti juga dengan keamanan kerja dan produktivitas. Sustainable atau yang berarti keberlanjutan juga dapat diartikan sebagaimana kita mampu beradaptasi dan mau berubah. Oleh karena itu Sarihusada konsisten untuk memberikan nutrisi yang baik serta dengan strategi kreatif sesuai dengan perkembangan zaman,” imbuhnya.
Kemudian A.Kurniadi Saputro, Manajer Data Analitik dan Bisnis Intelegent PT.Pos Indonesia menyampaikan bahwa untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan dibutuhkan mitra dengan masyarakat. ”PT.Pos Indonesia merupakan perusahaan milik negara, kami menciptakan bisnis yang berkelanjutan dengan membangun mitra bersama masyarakat. Pada kegiatan kami di perkembangan yang ada, kegiatan pemasaran selalu dibutuhkan, oleh karena itu kami selalu mempertimbangkan profit bagi perusahaan namun tarif yang ditawarkan masih relatif murah. Hal tersebut membutuhkan kreatifitas dalam membangun strategi bisnis,” tutupnya. (Sofia)