Saat ini Student Learning Center atau pembelajaran berbasis mahasiswa memang merupakan salah satu sistem pembelajaran yang cukup berkembang di dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi. Melalui sistem pembelajaran tersebut, dosen tidak lagi menjadi yang maha karena mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan tidak hanya dari dosen saja. Namun juga dari sumber lain seperti jurnal maupun internet. Saat ini Student Learning Center penting diterapkan dalam proses belajar mengajar, karena bukan hanya menuntut mahasiswa yang aktif dalam memperdalam ilmu namun juga dosen . Oleh karenanya dosen juga harus selalu mengupdate ilmu pengetahuan mereka jika tidak mau ketinggalan dari mahasiswanya
Demikian diungkapkan oleh Ns. Shanti Wardaningsih, M.Kep., Sp.Jiwa, Dosen Program Studi Ilmu keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK UMY) di sela-sela kunjungan STIKES Karya Husada, Semarang ke UMY dalam rangka memperdalam metode pembelajaran Student Learning Center, bertempat di kampus terpadu UMY, Kamis (24/6).
Menurut Shanti kunjungan tersebut memang bertujuan untuk berbagi pengetahuan terkait Student Learning Center yang tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan knowledge (pengetahuan) para mahasiswa keperawatan namun juga untuk menciptakan mahasiswa yang berpikir kritis. “Critical thinking atau berpikir kritis itu perlu bagi seorang perawat. Seorang perawat bukan hanya tahu bagaimana cara menyuntik, namun dia harus tahu kenapa dia harus menyuntik, apa isi dari yang dia suntikan dan apa efek dari suntukan tersebut, serta apa efek dari terapi yang diberikan dokter kepada pasien,”urainya.
Selain memiliki pemikiran yang kritis mahasiswa, menurutnya mahasiswa keperawatan juga harus mampu menganalis suatu kasus sampai tuntas dan menyeluruh sehingga bisa dihasilkan pemecahan masalah yang tepat. “dan yang paling penting menghindari eksekusi yang salah,”imbuhnya.
Selain tentang student learning center , pihak PSIK UMY juga memaparkan tentang strategi pembelajaran profesi, strategi pembelajaran klinik, dan strategi pembelajaran non klinik. Menurut Shanti, ketiga hal tersebut juga menjadi hal yang perlu di bagi karena Stikes Karya Husada akan mengkonversi D3 keperawatannya menjadi S1. Sehingga perlu mencari referensi bagi strategi pembelajaran yang lebih baik agar diterapkan dalam kurikulumnya.” Salah satunya mencari referensi dari PSIK UMY,”imbuhnya.
Sedangkan Hermesti, Kepala Ilmu Keperawatan STIKES Karya Husada, mengungkapkan bahwa banyak strategi metode pembelajaran yang didapat dari kunjungan tersebut. “Banyak manfaat yang kami dapat dan sepertinya akan menjadi tolak ukur bagi prodi kami,”tandasnya.