Perlu adanya persiapan bagi calon profesi akuntan untuk menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Persiapan ini akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) akuntansi Indonesia memiliki daya saing tingkat nasional maupun internasional.
Demikian disampaikan oleh Langgeng Subur selaku Kepala Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Kementrian Keuangan Republik Indonesia dalam acara yang diselenggarakan oleh Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) “Sosialisasi Perkembangan Terkini Regulasi dan Profesi Akuntansi di Indonesia Serta Standar Akuntansi Keuangan International Financial Reporting Standards (IFRS), Jumat (15/03) di Kampus Terpadu UMY.
Langgeng menjelaskan bahwa persiapan itu dimulai dari menyiapkan pendidikan berstandar internasional. “Tidak hanya itu, pemerintah juga harus mendukung dengan regulasi yang mendorong peningkatan kualitas jasa profesi dan perkembangan profesi yang ada,” jelasnya.
Selain itu Langgeng menegaskan bahwa AEC 2015 akan berimplikasi pada pasar ASEAN yang akan menjadi lebih terbuka para pemasok jasa. “ AEC 2015 akan menguntungkan konsumen karena bisa memilih jasa dengan kualitas yang baik dengan harga bersaing. Itu artinya persaingan akan semakin ketat,” tegasnya.
Lebih lanjut Langgeng mengungkapkan bahwa tidak hanya persiapan bagi profesi akuntansi di Indonesia. “ Menghadapi pasar bebas 2015 tidak hanya profesi akuntansi saja karena nantinya perlu ada sinergi dari unsur pendidikan, regulator, asosiasi profesi, praktisi dan entitas pengguna untuk bersama berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kita,” imbuhnya.
Disisi lain kepala Program Studi Akuntansi UMY Dr. Ietje Nazarudin M.Si., Akt. Memaparkan bahwa acara ini dalam rangka pembinaan terkait adanya Undang-Undang baru tentang akuntan publik guna menghadapi AEC 2015. “Dengan adanya acara ini mahasiswa akan lebih tahu tentang perkembangan dimana persaingan internasional akan menjadi terbuka pada tahun 2015 nanti,” paparnya.