Berita

Perluas Wilayah Pengabdian, Dosen UMY dan Unisa Beri Pelatihan Kewirausahaan di Hong Kong

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) senantiasa meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya melalui pengabdian pada masyarakat. Tidak hanya di Indonesia, pengabdian yang dilakukan UMY menjangkau hingga warga negara Indonesia yang bermukim di luar negeri. Salah satu program pengabdian yang dijalankan adalah Pelatihan Kewirausahaan bagi tenaga kerja migran asal Indonesia di Hong Kong.

Program yang dilaksanakan selama dua hari, 29 hingga 30 April 2023 ini dipimpin oleh Dr. Meika Kurnia Puji Rahayu DA, M.Si., dosen Magister Manajemen dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY. Bersama dengan dua dosen dari Universitas ‘Aisyiyah (UNISA), yaitu Dewi Amanatun Suryani, S.IP., MPA dan Fitri Maulidah Rahmawati, S.E., M.Si. Meika juga menggandeng Pimpinan Cabang Isitimewa Aisyiyah (PCIA) Hong Kong serta organisasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai mitra dalam program ini.

“Blazing The Road To Success Through Entrepreneurship” menjadi tema yang diusung dalam pelatihan yang digelar di Masjid Tsim Tsa Tsui. Agenda ini dilatarbelakangi oleh keinginan para pekerja migran untuk lebih siap menghadapi masa purna tugas mereka. Ketua PCIA Hong Kong, Sri Nasiati Umaroh menyampaikan kepeduliannya terhadap para pekerja migran yang masih belum optimal dalam mengelola penghasilan atau gajinya.

Umaroh berpandangan bahwa tenaga kerja migran perlu memikirkan masa depan setelah mereka purna dari pekerjaannya dan kembali ke Indonesia. “Harapannya, teman-teman bisa mengelola gajinya, seperti untuk membuka usaha. Jadi saat selesai bekerja sebagai pekerja migran, sudah ada yang dikerjakan di Indonesia, dan tidak menghabiskan tabungan,” ujar Umaroh. Ini merujuk kepada hasil diskusi yang telah dilakukan pengurus PCIA dan PMI Hong Kong dengan tim pengabdian, bahwa para tenaga kerja migran asal Indonesia membutuhkan pelatihan-pelatihan yang diharapkan bisa menyiapkan sikap dan mental pekerja untuk memiliki jiwa enterpreneurship.

Pelatihan ini diikuti oleh kurang lebih 60 tenaga kerja migran dari berbagai komunitas. Meika selaku ketua tim pengabdian menjelaskan bahwa pengabdian masyarakat internasional di UMY telah dimulai sejak awal pandemi COVID-19.
“Saat pandemi kemarin, kami masih melakukan pengabdian secara online. Alhamdulillah tahun ini bisa dilakukan secara offline, sehingga bisa bertemu langsung dengan mitra kami di luar negeri,” ujar Meika saat dihubungi pada Kamis (11/5). Ia pun menyampaikan terima kasih kepada pengurus PMI dan PCIA Hong Kong yang menyambut gembira ajakan kerjasama ini. “Kami berterima kasih kepada teman-teman di Hong Kong, yang bersedia bekerjasama melakukan kegiatan ini. Saya kira hal ini adalah simbiosis mutualisme bagi kedua pihak,” imbuhnya.

Kegiatan pelatihan diawali dengan brainstorming dan games menarik, kemudian dilanjutkan dengan sesi materi yang membahas arti penting menajemen usaha  dan analisis internal maupun eksternal yang berfungsi dalam perencanaan usaha. Pelatihan ini juga diisi dengan penyampaian wawasan tentang cara mengatasi kendala menjadi wirausaha, baik dari dalam diri sendiri, persepsi maupun mental block.

Perwakilan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong yang berkesempatan menghadiri agenda tersebut juga memberikan apresiasinya kepada tim pengabdian dan berharap dapat menjadi bekal para tenaga kerja migran nantinya. Meika pun menegaskan bahwa setelah pelatihan ini, UMY dan UNISA berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan pengabdian masyarakat dengan mengajak lebih banyak mitra. (ID)