Memiliki perpustakaan yang lengkap dan nyaman memang menjadi harapan seluruh institusi pendidikan. Hal ini dapat menunjang berlangsungnya proses pendidikan semakin lebih baik. Kepala perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Lasa HS, MSi mengatakan bahwa saat ini Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah (PTMA) seluruh Indonesia mulai menunjukkan semangat untuk bersama – sama meningkatkan kualitas dari perpustakaan yang dimiliki.
“Alhamdulillah belakangan ini semangat PTMA untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan fasilitas perpustakaan mereka sangat terlihat. Semangat ini kami buktikan dengan telah dibentuknya Koordinator Wilayah (Korwil) pengurus perpustakaan PTMA di seluruh Indonesia dan juga mulai melakukan gerakan. Kedua adalah semangat mereka untuk melakukan akreditasi perpustakaan berstandar nasional, sejauh ini sudah terdapat 11 perpustakaan yang terakteditasi A dan 3 berstatus akreditasi B. Ketiga, kami menuntut pustakawan yang ada di PTMA untuk berperan aktif di berbagai organisasi atau komunitas perpustakaan,” Ungkap Lasa saat ditemui selepas mengisi materi pada acara Workshop Manajemen Perpustakaan dan Pengelolaan Repository Institusi Perpustakaan PTMA, yang diadakan oleh Pustakawan UMY di Kampus Terpadu UMY, Kamis (21/1).
Di hadapan puluhan pustakawan yang berasal dari berbagi perguruan tinggi di bawah naungan Muhammadiyah se-Indonesia, Lasa menjelaskan berbagai hal yang harus ditingkatkan untuk menjadi perpustakaan yang berstandar nasional. “Manajeman yang mengarah kepada standar nasional harus dilakukan, apabila memiliki standar tinggi dan usaha yang maksimal maka hasilnya juga akan baik. Standar itu mempengaruhi banyak komponen seperti jumlah dan kualitas pustakawan, pengelolaan, dan kelengkapan koleksi. Perpustakaan yang berhasil mengajak mahasiswa dan dosen untuk mengakses jurnal internasional secara rutin juga dapat dikatakan sebagai perpustakaan yang bagus,” imbuhnya.
Lasa juga mengatakan bahwa kedepannya seluruh perguruan tinggi yang ada di bawah naungan organisasi Muhammadiyah dan Aisyiah bisa membangun “Muhammadiyah Corner” yang berisi karya – karya yang dihasilkan oleh tokoh Muhammadiyah. Selain itu, terdapat juga buku – buku yang menjadi bahan pembelajaran yang mempengaruhi pola pikir dari tokoh Muhammadiyah.
“Saya berharap kedepannya terdapat bagian di perpustakaan yang berisi karya tokoh Muhammadiyah dan buku yang menjadi dasar pikiran mereka. Supaya orang – orang bisa membaca dan mempelajari ide pemikiran mereka, supaya kita tidak hanya ikut – ikutan dengan dasar ‘katanya’. Untuk itu, UMY sudah mengawali membangun Muhammadiyah Corner di perpustakaannya, dan harapannya dapat diikuti oleh perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya,” pungkasnya.
Susuai dengan tujuan UMY menjadi rujukan pada tingkat nasional dan internasional. Perpustakaan UMY memiliki visi pada tahun 2032 menjadi perpustakaan perguruan tinggi yang unggul dalam layanan informasi ke-Muhammadiyah-an dan ke-Islam-an berbasis teknologi yang sesuai dengan tuntutan zaman agar dapat go internatonal.(ak)