Empat hari menjelang Kontes Robot Indonesia (KRI) Nasional 2018 yang siap digelar, berbagai persiapan telah dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) selaku tuan rumah. Kontes robot ini merupakan kerjasama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) RI dengan UMY yang akan diselenggarakan pada 10 hingga 13 Juli 2018 mendatang. Kontes kecanggihan robot pintar ini akan diikuti 91 tim dari 48 perguruan tinggi terbaik se-Indonesia, yang sebelumnya telah lolos dalam KRI tingkat Regional 2018.
Slamet Riyadi, M.Sc., PhD selaku Wakil Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan bahwa saat ini segala persiapan sudah mencapai 90 persen, tinggal menunggu acara berlangsung. “Secara teknis tidak ada kendala terkait persiapan KRI 2018 tahun ini, karena sebelumnya sudah berpengalaman menjadi tuan rumah. Dari pengalaman tersebut kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik baik terhadap panitia, peserta maupun para penonton, karena kami ingin semua bisa menikmati ketika pertandingan berlangsung,” papar Slamet saat
diwawacarai Biro Humas dan Protokol UMY pada Jum’at (6/7) di ruang Sekretariat KRI 2018.
Slamet menambahkan tim panitia baik dari Dikti dan juri sudah mengecek kondisi lapangan baik dari mulai proses pembuatan dan penempatan lapangan untuk masing-masing kategori robot. “Sejauh ini kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail khususnya dari segi lapangan baik dari ketebalan, luas, lebar dan perlengkapan lainnya. Kemudian dari masing-masing lapangan kami siapkan kamera, tim pengadaan lapangan, dan penanggungjawab lapangan. Secara umum kami juga mempersiapkan Liaison officer (LO) untuk menjadi penghubung antara peserta dan panitia,” ujarnya.
Pada KRI tahun ini terdapat 5 kategori lomba yang akan diikuti oleh para peserta. “Berikut beberapa kategori yang akan dikompetisikan yakni kategori Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Kategori tersebut yang akan dilombakan pada KRI 2018 serta akan dihadari kurang lebih 2500 penonton dari berbagai daerah. Untuk itu kami berharap, banyak yang berpartisipasi dalam memeriahkan KRI 2018 baik dari mahasiswa, dosen dan masyarakat umum. Karena kontes ini merupakan ajang bergengsi dan paling besar di Indonesia yang akan menampilkan robot dari karya-karya anak bangsa,” imbuhnya. (sumali)
