Pesawat tanpa awak buatan tim Startup Aero Fun Research Tech Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasjl meraih juara tiga pada ajang kompetesi Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XIII 2022. Pada ajang kompetisi yang diadakan di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya, Jawa Timur pada 22 hingga 25 November ini, tim Aero Fun Research Tech UMY berhasil meraih juara dalam kategori Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM) startup bertumbuh.
Fallah Alfrido Firmansyah, Ketua Tim Startup Aero Fun Research Tech UMY sangat bersyukur bisa mendapatkan juara dalam kompetisi ini “Proses kami mengikuti IWDM KMI Expo ini memakan waktu lama karena proses seleksi KMI Expo ini yang cukup sulit dimana kami harus melalui berbagai tahapan syarat, dan beruntungnya kami bisa masuk dalam kompetisi tersebut dan mendapat juara III,” terang Fallah saat dihubungi pada Senin (28/11).
Kompetisi ini diikuti oleh berbagai tim mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi Indonesia untuk menunjukkan berbagai ide dan produk unggulannnya. Tim Startup Aero Fun Research UMY dalam kompetisi ini turut mengusung ide “Low Cost Pengembangan Pesawat Tanpa Awak” dimana mereka fokus sebagai startup yang bergerak di bidang manufaktur, riset, dan teknologi pesawat tanpa awak. Pada startup yang mereka kembangkan ini, pesawat multiguna tanpa awak atau Unmaned Aerial Vehicle (UAV) turut menjadi produk unggulan yang mereka tawarkan.
Menurut Fallah, produk pesawat tanpa awak buatan mereka ini berbeda dengan produk yang dipamerkan oleh tim lainnya. “Dalam kompetisi ini kami cukup optimis mendapatkan juara, karena produk yang kami bawa sangat berbeda dan unik dibandingkan dengan tim lainnya. Tentunya hal ini menjadi nilai plus bagi tim kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pesawat multiguna tanpa awak ini memiliki beberapa keunggulan yang bisa dimanfaatkan oleh berbagai sektor seperti pengiriman obat, barang, evakuasi maupun memonitoring korban bencana di lokasi sulit terjangkau. Sedangkan untuk spesifikasinya sendiri pesawat multiguna tanpa awak ini memiliki berat 4.7 kilogram dengan panjang 2 meter yang dapat terbang pada rata-rata ketinggian 350 meter dalam satu jam. Untuk daya tahannya sendiri pesawat ini dapat mengangkat beban dari 500-800 gram,” jelas Fallah.
Meskipun demikian, Fallah mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa berharap pada keunggulan produk saja tetapi juga memiliki strategi bisnis. “Karena IWDM KMI Expo 2022 ini fokus pada aspek kewirausahaan, maka sebagai startup yang sedang bertumbuh kami juga menyusun berbagai ide strategi bisnis yang dapat dikembangkan seperti melegalkan startup dan melengkapi strukturisasi perusahaan,” ungkapnya.
Menurut Fallah, capaian ini tidak mereka raih dengan mudah karena mereka telah melalui berbagai proses panjang dan sempat menemui beberapa kendala. “Kami agak kesulitan saat mencari bahan baku berkualitas tinggi untuk pembuatan pesawat. Selain itu, karena kami memiliki target pasar di kalangan instansi pemerintah, maka cukup sulit untuk menemukan link dalam memasarkan produk ini. Namun, akhirnya persoalan tersebut dapat kami atasi dengan bantuan dari banyak pihak,” ungkapnya.
Untuk itu, Fallah dan timnya berharap untuk ke depannya produk pesawat multiguna tanpa awak ini bisa menarik perhatian para investor. “Melalui kompetisi KMI Expo 2022 ini kami berharap bahwa produk yang kami pamerkan ini dapat menarik minat berbagai investor di Indonesia untuk bisa dikembangkan lebih lanjut,” pungkasnya. (YA)