Dalam penyelenggaraan Kontes Robot Indonesia (KRI) Nasional 2018 kali ini, para peserta pada divisi KRSBI Beroda diharapkan sekaligus ditantang untuk menggunakan setting otomatis secara penuh. Khususnya dalam pertandingan yang akan dilakukan pada besok (12/7) hingga Jum’at (13/7). Hal ini tentu menjadi tantangan yang akan memanaskan bara api semangat peserta KRSBI Beroda yang akan membuat gejolak pertandingan sepak bola beroda antar robot ini lebih hidup lagi.
“Kami dewan juri menantang kalian para peserta untuk mengirimkan robot full auto untuk tanding besok” ujar Dr. Ir. Endra Pitowarno selaku dewan juri yang bertindak sebagai pemateri pada technical meeting rabu (11/07) di gedung kembar KH. Ibrahim Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Para peserta pun menanggapi hal ini sebagai keputusan yang cukup memberikan tantangan bagi mereka, walaupun hal ini masih dilontarkan oleh dewan juri dalam bentuk vote yang hasilnya tidak semua tim KRSBI Beroda mengirimkan robot full automatic namun terdapat dua pilihan. “Kalau mau full automatic ya full jangan setengah-setengah. Kalau mau manual ya manual saja walaupun mungkin yang automatic akan lebih unggul,” komentar Endra menanggapi keputusan hasil vote dari para peserta.
Pada pertandingan KRSBI Beroda ini diprediksi oleh Endra akan setara kuat. Dengan robot KRSBI Beroda yang memiliki keunggulan pada kecepatan maka pertandingan antara 3 lawan 3 robot ini akan lebih atraktif dari KRSBI Humanoid. Sementara itu mencetak skor adalah point peniliayan terpenting dalam pertandingan.
24 tim yang akan beradu robot ini terdiri dari Institut Teknologi Bandung (tim robotika DAGOZILA), Institut Teknologi Sepuluh November (IRIS), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (ERSOW), Politeknik Manufaktur Bangka Belitung (SIPAK G2), Politeknik Negeri Bengkalis (POLB3NG TECH), Politeknik Negeri Jakarta (VEROCIA 18), Politeknik Negeri Padang (DATUAK MIDUN), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (GERHANA DEWARUCI), STMIK Adhi Guna (10-D), Universitas Ahmad Dahlan (FIRE-X), Universitas Brawijaya (ENSPARTAN), Universitas Pangeran Diponegoro (EWS BARRACUDA), Universitas Gajah Mada (FUKURO), Universitas Indonesia (CHAKRAMAKARA), Universitas Islam Sultan Agung (URT-ROSO), Universitas Negeri Jember (JR EVO), Universtas Kristen Satya Wacana (R2C-WARRIOR), Universitas Negeri Surabaya (NAKULA-SADEWA), Universitas Negeri Yogyakarta (MOBO-EVO), Universitas Sam Ratulangi (EURO GRANDE), Universitas Negeri Sumatera Utara (SI-HATOP), Universitas Tadulako (SCADA RT), Universitas Telkom Bandung (ROSTU), dan Universitas Trunojoyo Madura (SAKERA). Ke-24 tim tersebut diharapkan dapat bertanding secara fair dengan durasi pertandingan penyisihan 6 menit, sementara untuk sistem gugur 2 kali 6 menit. (Pras)