Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) bisa menjadi wadah adu kreasi untuk membangun atmosfer ilmiah di perguruan tinggi. Karena para mahasiswa di berbagai perguruan tinggi mengirimkan proposal penelitian. Sehingga perguruan tinggi idealnya tidak hanya sekedar mendorong mahasiswanya untuk membuat proposal penelitian dengan jumlah yang banyak. Tetapi proposal juga harus berkualitas. Semakin berkualitas proposal akan semakin terlihat adu kreatifitas dari para mahasiswa.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Pendidikan Tinggi (Dikti) RI Prof. Suryo Hapsoro, Ph.D, pada acara ‘Workshop Penyusunan Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa’ yang berlangsung di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (24/9).
Dalam penuturannya proposal yang dikirimkan harus semakin berkualitas. “Dengan meningkatkan kualitas proposal maka akan terlihat bagaimna peningkatan kualitas para mahasiswanya. Dosen juga harus mendampingi dan mengarahkan para mahasiswanya agar konten proposal menjadi ide yang siap untuk diadu. Dengan budaya seperti ini, diharapkan akan tercipta atmosfer ilmiah di lingkungan kampus.”urainya.
Menurut Suryo, PKM merupakan sebuah ajang kompetisi yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pada PKM tahun 2011, proposal yang masuk ke meja Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) berjumlah 23.699 buah proposal dari sekitar 400 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kemudian yang berhasil lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) sebanyak 5.066 buah proposal.
Suryo menekankan, PIMNAS bukan hanya sekedar acara yang mempertemukan mahasiswa dari seluruh Indonesia, tetapi juga ajang untuk silaturahmi antar mahasiswa. Sebagai wadah untuk pertukaran ide dan gagasan, serta adu kreativitas yang diharapkan dari sana akan bermunculan hal baru untuk menjawab berbagai persoalan yang ada.
“Siapapun yang bisa menjadi mahasiswa adalah orang yang beruntung di antara 220-an juta penduduk di Indonesia. Maka dari itu, harapan masyarakat kepada mahasiswa sangatlah besar. Kualitas mahasiswa harus baik, diharapkan dengan ajang PKM mahasiswa dapat terus meningkatkan kualitasnya. Tantangannya adalah inovasi dan kreativitas,” terangnya.
Sementara itu Reviewer dan Juri PIMNAS Ditlitabmas Prof. Jamasri, Ph.D, menyampaikan bahwa proposal mahasiswa yang diajukan untuk PKM harus kreatif, berbeda, dan inovatif. Mahasiswa benar-benar diharapkan untuk mampu melihat masalah, membuat program, lalu mengerjakan dan menyelesaikan programnya.
“Dalam hal ini dosen pun dituntut untuk selalu membimbing mahasiswanya. Proposal yang baik harus memiliki ide dan kreativitas yang berbeda. Bukan hanya tentang kripik, kripik, dan kripik saja. Tetapi apa ide inovatif yang sekarang ini bisa digagas oleh mahasiswa.” ujar Jamasri.
Sementara Wakil Rektor III UMY, Sri Atmaja P. Rosyidi, Ph.D, mengaku senang dengan terselenggaranya acara workshop tersebut, karena merupakan komitmen UMY untuk serius dalam PIMNAS 2012.