Berita

Prihatin Isu Kemanusiaan, MIHI UMY Selenggarakan Konferensi Internasional

IMG_2750 copy

Era globalisasi memang memberikan efek yang beragam pada kehidupan manusia, baik itu yang positif maupun negatif. Kehidupan sosial manusia pun tidak terbatas hanya pada lingkungannya sendiri, namun bisa pula saling berinteraksi dengan orang lain yang berada jauh di luar lingkungannya.

Perkembangan yang begitu pesat juga terjadi pada bidang teknologi dan industri. Tak hanya itu saja, persaiangan diantara masyarakat pun semakin pesat dan ketat, sehingga menjadikan mereka hidup dalam perbedaan yang cukup signifikan. Namun, dari kemajuan itu pula ternyata menimbulkan satu jurang pemisah diantara masyarakat dunia itu sendiri. Sebab masyarakat yang maju akan semakin maju dan berkembang, sementara masyarakat yang tertinggal akan semakin tertinggal dan terbelakang.

Berlatar belakang keprihatinan terhadap kondisi masyarakat yang seperti itulah, Magister Ilmu Hubungan Internasional (MIHI) UMY mencoba untuk mendapatkan ide-ide segar dari masyarakat, terutama kalangan muda, untuk menghadapi dan mengatasi problem sosial dan global tersebut. Salah satu cara yang telah dilakukan MIHI UMY adalah dengan menggelar konferensi internasional bertajuk “International Students Conference on Humanity Issues (ISCOHI) 2015.

Konferensi internasional yang baru digelar untuk pertama kalinya ini telah terselenggara pada Rabu (3/6) di ruang Mini Teater Gedung Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Tujuan dari diselenggarakannya acara ini, sebagaimana dikatakan oleh salah satu paniti pelaksana, Satrio Peringgo Sejati, S.IP, juga untuk menggali dan mengetahui kemampuan analisa peserta seminar dan para pemakalah tentang isu kemanusian di era globalisasi ini.

“Selain itu juga bertujuan agar pemakalah dapat bertukar informasi dan pengetahuan seputar isu-isu kemanusiaan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-harinya. Mengingat bahwa sebagai kaum terpelajar yang terdidik, mahasiswa memang dituntut untuk memiliki respon yang baik terhadap isu kemanusiaan yang terjadi di sekitar,” jelasnya, saat ditemui di Biro Humas UMY pada Senin (15/6).

Satrio juga menambahkan bahwa pada ISCOHI tersebut, ada 7 negara yang ikut serta dalam konferensi, yakni Indonesia, Rwanda, Thailand, Australia, Jerman, dan Turkmenistan. “Sementara untuk abstrak yang diterima panitia sebanyak 43, dan full paper yang diterima hanya sebanyak 21 paper, dengan 28 presenter,” imbuhnya.