Berita

Prodi Ekonomi Pembangunan UMY Gelar Kuliah Umum Ekonomi Lingkungan

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY terus memberikan perhatian terhadap dosen dan mahasiswanya, agar mereka lebih kritis. Khususnya dalam menganalisa perkembangan perekonomian serta sebab akibat yang ditimbulkan.

Dalam rangka mendukung hal tersebut, Prodi Ekonomi Pembangunan UMY menggandeng Bradford Center for International Development University of Bradford, untuk mengadakan Public Lecture 2018. Kuliah umum yang digelar pada Kamis (1/11) tersebut bertemakan “From Vulnerability to Sustainability Environment and Human Development”, dan bertempat di Gedung KH Ibrahim E.6 lt.5 UMY.

PB Anand, Ph.D selaku Reader in Environmental Economics and Public Policy sekaligus pembicara menjelaskan tentang isu lingkungan dengan pembangunan ekonomi melalui pendekatan ekonomi lingkungan. Dalam acara tersebut ia memaparkan hasil penelitiannya bersama UNDP. “Negara yang memiliki sumber daya alam melimpah justru memiliki pertumbuhan dan pembangunan negara melambat dibandingkan negara-negara dengan sumber daya alam yang terbatas,” ujarnya, dalam rilis yang diterima Biro Humas UMY pada Jum’at (2/11).

Dalam penelitiannya, Anand menyebutkan bahwa Mongolia salah satu negara yang memiliki kemiripan dengan Indonesia. Pertumbuhan yang cepat dapat meningkatkan kerentanan pada aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Penilaian nilai cadangan atau tabungan di Mongolia menjadi rendah dikarenakan nilai GDP dikurangi dengan pencemaran lingkungan dan polusi yang dihasilkan oleh negara tersebut, maka nilai tabungan tersebut menjadi sangat kecil. Atau dengan kata lain, tingkat tabungan menjadi rendah karena penipisan mineral di Mongolia. Perubahan iklim juga menjadi salah satu faktor utama dalam penurunan nilai GDP suatu negara. Ketahanan suatu negara dalam menghadapi perubahan iklim menjadi salah satu aspek yang perlu ditingkatkan.

Disampaikan pula oleh PB Anand, Ph.D tentang dampak dari perubahan iklim yang juga memiliki keterkaitan dengan bencana alam. “Gempa dengan skala magnitudo yang cukup besar memberikan dampak yang tidak hanya kerusakan fisik namun juga kerusakan perekonomian seperti di Haiti dan Jepang,” katanya. Sehingga ketahanan dalam menghadapi bencana merupakan ketahanan dalam mempertahankan perekonomian suatu negara.

Oleh karena itu PB Anand, Ph.D berpesan agar para akademisi lebih kritis dalam belajar tentang bagaimana penanganan resiko bencana terutama dampak yang ditimbulkan terhadap perekonomian masyarakat. Hal ini berkaitan dengan peran akademisi sebagai penyumbang gagasan kepada pemerintah selaku penyelenggara infrastruktur yang berkualitas bagi masyarakat.

PB Anand, Ph.D juga memberikan apresiasi kepada Prodi Ekonomi Pembangunan atas penyelenggaraan Public Lecture sebagai bentuk kepedulian terhadap ekonomi lingkungan. Selain itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY, Rizal Yaya, Ph.D memberikan sambutan serta apresiasi atas diselenggarakannya Public Lecture oleh Prodi Ekonomi Pembangunan. Hadir dalam acara tersebut, Wakil Dekan FEB, Kaprodi dan Sekretaris Prodi Ekonomi Pembangunan serta sejumlah dosen dan mahasiwa yang sangat antusias mengikuti acara hingga selesai.