Program Studi Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berupaya mendukung perkembangan ekonomi syariah yang menjadi perhatian UMY dengan menggelar Olimpiade Ekonomi Syariah atau dengan nama lain, Islamic Economic and Finance Competition (IEFC). Olimpiade ini sukses diadakan dengan sasaran peserta pada tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA) sederajat di seluruh Indonesia. Rangkaian IEFC dilakukan di penghujung tahun 2022, yakni pada Jumat hingga Sabtu (30-31/12) yang lalu.
Mengususng tema “Create Supportive Olympics and Be An Islamic Young Economist,” olimpiade ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menggali atau menjaring potensi dari siswa/i SMA sederajat yang memiliki minat dan bakat di bidang ekonomi syariah. Peserta yang ikut menyukseskan olimpiade ini berjumlah 181 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia dengan pendaftar terbanyak dari Halmehera, Maluku Utara.
Ketua IEFC, Dr. Ayif Faturrahman, S.E., SEI., M.Si menjelaskan, peserta olimpiade diharuskan untuk menjawab soal yang disediakan dalam bentuk pilihan ganda dengan batasan waktu tertentu. Peserta yang paling banyak menjawab benar dengan perolehan waktu yang paling cepat akan memenangkan olimpiade. “Pengerjaan soal tersebut dilakukan dengan format kerja sama tim yang beranggotakan tiga orang pelajar SMA sederajat yang sudah mendaftar sebelumnya. Pemilihan pengerjaan soal sebagai kerja sama tim, dinilai panitia sebagai wujud kolaborasi, sinergisitas serta menjadi value dalam ekonomi syariah,” jelasnya saat dihubungi pada Selasa (10/1).
Rangkaian IEFC dilakukan dalam dua tahap, yakni dimulai dengan pelaksanaan olimpiade pada hari pertama. Lalu diikuti penyelenggaraan Webinar Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional pada hari kedua. Keikutsertaan dalam webinar ini wajib bagi seluruh peserta IEFC, dan acara diakhiri dengan pengumuman pemenang serta penutupan yang dilakukan secara virtual.
Adapun pemenang dari IEFC ditempati oleh SMAN Sumatera Selatan peringkat 1, SMK Muhammadiyah Somagede, Karanghanyar peringkat 2 dan SMAN 1 Jepara peringkat 3. Para juara mendapat uang pembinaan dengan total 6 juta rupiah. Tidak hanya itu, seluruh peserta memperoleh sertifikat tanda keikutsertaan IEFC.
Ayif juga menyampaikan harapannya setelah IEFC diselenggarakan. “Mudah-mudahan dengan adanya IEFC, akan muncul bibit-bibit ekonom muslim yang potensial di kalangan millenial dan tetap bersemangat dalam memacu bakat dan minat siswa, meskipun di tengah pandemi yang tak kunjung reda,” ungkapnya.