Berita

Prodi Komunikasi Penyiaran Islam UMY Berikan Beasiswa Pendidikan Kader Mubaligh

Sebagai bentuk penghargaan terhadap para penghafal Al-Qur’an Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan program Pendidikan Kader Mubaligh Indonesia (PKMI) Khusus Penghafal Al-Quran.

Menurut Penanggung Jawab PKMI UMY, Dr. Nawari Ismail, M.Ag saat ini seringkali di antara remaja Islam melalui ketekunannya mampu menghafal Al-Qur’an. Namun karena keterbatasan kemampuan ekonomi, mereka tidak mampu melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. “Padahal potensi yang dimilikinya dapat menjadi modal besar dalam berdakwah. Mereka akan menjadi tenaga da’I yang memiliki kelebihan khusus di dalam masyarakat,”paparnya ketika ditemui di Kampus Terpadu UMY Rabu (3/8) siang.

Sehingga program ini diharapkan mampu mencetak tenaga mubaligh yang memiliki komitmen ideologis yang kuat dan kemampuan serta kearifan yang memadai. “Sasaran dari program ini adalah para penghafal Al-Qur’an minimal empat juz,”jelasnya.

Dalam penuturannya, program ini bertujuan untuk mencetak kader yang memiliki akhlak mulia, pengetahuan keagamaan dan kemasyarakatan sebagai bekal dakwah.

“Mencetak tenaga mubaligh yang mumpuni secara teoritis dan praktis di bidang komunikasi untuk kepentingan dakwah konvensional dan melalui media massa. Kemudian memperkaya wawasan mengenai isu-isu kontemporer untuk kepentingan dakwah. Serta memperkaya keterampilan dan alat sebagai dasar dalam melakukan dakwah,”tegasnya.

Kompetensi lulusan yang diharapkan melalui PKMI ini terdiri dari kompetensi profesi, individual atau personal dan sosial. “Kompetensi profesi dimana lulusan mampu menjadi sosok kader mubaligh yang memiliki dasar-dasar keislaman dan memiliki kemampuan memecahkan persoalan dakwah yang ada di masa kini,”urainya.

Sedangkan kompetensi individual yaitu memiliki dedikasi tinggi. “Kemudian kompetensi sosial, dimana lulusan mampu berkomunikasi secara baik dengan orang lain dan masyarakat serta memiliki ketrampilan berorganisasi,” tambahnya.

Pendidikan akan berjalan sekitar empat tahun. “Selama pendidikan akan diberikan teori dan magang untuk memperoleh gelas S1 di Prodi Komunikasi Islam, pengayaan dan bahasa Arab, dan kegiatan lain untuk mengembangkan hard skill maupun soft skill,”pungkasnya.

Para penerima beasiswa tersebut akan menempati asrama, bebas biaya SPP selama  4 semester (2 tahun), bebas beaya Program pengayaan dan bahasa Arab, dan di asrama “Belum lagi fasilitas lain. Seperti masjid sebagai pusat pembinaan keagamaan, pusat Bahasa Arab, pusat Bahasa Inggris dan lainnya,”ujarnya.

Selain itu itu beasiswa bebas biaya SPP tersebut tidak hanya berhenti selama 4 semester. “Tetapi tidak menutup kemungkinan selama mahasiswa tetap berprestasi, beasiswa gratis biaya SPP bisa berlangsung selama studi mahasiswa tersebut berakhir,”tegasnya.