Resmi dilaunching pada Senin (06/04), Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta siap menghasilkan apoteker yang unggul dan Islami, kompeten, serta berwawasan global. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga akan dibekali dengan beragam kegiatan praktik untuk menunjang lulusan yang berpengalaman.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala PSPA, Nurul Maziyyah, MSC., Apt., dalam Launching Program Studi Profesi Apoteker di Ruang Sidang AR Fakhruddin B lantai 5, Kampus Terpadu UMY. Ia menjelaskan bahwa para mahasiswa akan menempuh studi selama satu tahun (2 semester), dengan praktik kerja di salah satu dari empat instansi.
“Sistem studi selama satu tahun tersebut akan diisi dengan kuliah berbasis pada sistem blok, seperti pada prodi S1 Farmasi dan Fakultas Kedokteran kebanyakan. Mahasiswa akan mengambil total 6 blok, kemudian dilanjutkan dengan Praktik Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas, Apotek, dan di Rumah Sakit atau Industri. Dan saat ini mahasiswa PSPA angkatan pertama berjumlah 41 mahasiswa, dari alumni UMY dan ada yang dari luar UMY,” terang Nurul.
Nurul menambahkan bahwa dalam sistem pembelajaran blok, kegiatan pembelajaran PSPA UMY terdiri dari kuliah klasikal oleh dosen internal maupun praktisi apoteker. Kuliah yang diberikan bertujuan untuk memberikan wawasan lebih mendalam mengenai berbagai ilmu dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan kefarmasian. Praktikum keterampilan (skills lab) disebutkan Nurul juga sangat bermanfaat untuk melatih keterampilan mahasiswa seperti psikomotor, penyelesaian masalah dan komunikasi.
“Kemudian dalam pembelajaran juga ada kegiatan tutorial berupa diskusi kelompok kecil sesuai skenario permasalahan yang ada. Adapun program Interprofessional Education (IPE) sebagai salah satu program unggulan di FKIK UMY, akan memfasilitasi mahasiswa PSPA dalam berlatih melakukan kolaborasi dengan mahasiswa tenaga kesehatan lain. Tujuannya untuk menyelesaikan permasalahan pasien secara riil maupun dengan simulasi,” tambah Nurul.
Dari segi sumber daya manusia di PSPA UMY, disebutkan Nurul, selain terdiri atas dosen internal UMY, juga dibantu dengan praktisi-praktisi apoteker yang memiliki rekam jejak yang baik dalam berbagai bidang pekerjaan kefarmasian. “Adapun dalam lingkup Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA), PSPA UMY memiliki preseptor atau pembimbing lapangan yang tersebar di beberapa rumah sakit, apotek, industri, dan puskesmas kerjasama untuk melakukan pembimbingan pada mahasiswa,” tegas Nurul.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY, dr. Ardi Pramono, Sp.An., M.Kes, menyambut baik launching PSPA. Ia berharap para lulusan PSPA UMY dapat menghadapi tantangan profesi apoteker yang semakin kompleks. Karena mereka harus mampu memberikan pelayanan kefarmasian secara komprehensif.
“Apoteker juga dituntut untuk menjadi seorang manajer atau leader dalam dunia kerja di bidang farmasi. Dalam bidang pelayanan, maka apoteker harus dapat menjadi mitra kerja dokter dalam melayani pasien. Jadi apoteker harus dapat menerangkan apabila resep obat yang diberikan oleh dokter terlalu banyak jenisnya atau terlalu besar dosisnya, dan efek samping pada obat sendiri,” tegas Ardi. (deansa)