Berita

Program Ibu Baca Sebagai Alternatif Peningkatan Literasi Anak

Peradaban yang maju adalah peradaban yang ditopang oleh masyarakat yang literat. Oleh karena itu, setiap negara berusaha untuk meningkatkan tingkat literasi penduduknya. Di Indonesia, program yang mendukung tujuan ini telah dicanangkan dan digiatkan kembali melalui Gerakan Literasi Nasional di tahun 2016.
Program ini dirancang untuk mencakup seluruh elemen masyarakat seperti pemerintah, komunitas, sekolah dan juga keluarga. Melalui Ditjen PAUD, khususnya, pemerintah berupaya untuk menciptakan masyarakat yang literat dari lingkup terkecil, yaitu keluarga.

Tentunya upaya baik seperti ini tidak dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri. Universitas sebagai lembaga pendidikan juga mengemban tugas untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa baik dalam proses pengajaran itu sendiri maupun melalui program-program bagi masyarakat. Peran inilah yang diambil oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melalui Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyakarat yang mengelola tim dosen untuk melakukan pengabdian dalam berbagai bidang. Lanoke Intan Paradita dan Fitria Rahmawati menjadi salah satu tim yang diberikan mandat untuk meningkatkan minat baca anak melalui program Ibu Baca. Program ini dirancang sebagai salah satu dukungan untuk meningkatkan literasi masyarakat.

“Orang tua yang membaca akan melahirkan anak-anak yang menjadi pembaca pula, dan generasi yang literat akan membawa bangsa ini pada sebuah kemajuan,” ungkap Lanoke sebagai ketua tim progam Ibu Baca.

Program yang dilakukan selama Oktober-November 2020 ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan membaca bagi ibu yang memiliki peranan penting dalam pembentukan pembiasaan membaca pada anak. Program ini bekerjasama dengan Pengurus Ranting Aisyiyah (PRA) Bangunjiwo Barat dan melibatkan guru PAUD, guru SD, dan ibu rumah tangga sebagai peserta program.

Dalam pelatihan penguatan literasi ini, Lanoke dan Fitria menggandeng komunitas Mata Aksara yang berkecimpung di bidang literasi dan juga pegiat Membaca Nyaring. “Program ini mengenalkan salah satu metode membaca kepada dan bersama anak, yaitu membaca nyaring. Cara ini dipilih karena selain memberikan stimulus kognitif pada anak, bonding orang tua dan anak akan semakin kuat saat membaca bersama. Tentunya dengan cara yang tepat, membaca nyaring juga meningkatkan ketertarikan anak pada membaca,” tambah Lanoke.

Dalam program ini, para peserta diberi pelatihan membaca nyaring oleh Mata Aksara. Untuk mengetahui pengalaman peserta dalam mempraktikkan membaca nyaring bersama anak maupun cucu, program ini mengakomodir peserta untuk melakukan sharing bersama dan berbagi informasi seputar literasi di dalam grup Whatsapp yang sampai saat ini masih aktif.