Berita

Program Pasca Sarjana UMY Selenggarakan Bedah Buku “Gerakan Keilmuan Islam Modern di Indonesia”

Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyelenggarakan bedah buku karya salah seorang dosennya Dr. Arif Budi Raharja, M.Si . Buku yang kali ini di bedah berjudul “Gerakan Keilmuan Islam Modern Di Indonesia” yang merupakan buku keenam karya dosen tersebut.

Bedah buku tersebut diselenggarakan di ruang sidang AR. Fahruddin A lantai 5 Kampus Terpadu UMY, Sabtu (30/6). Dalam acara ini bertibdak sebagai pembahas  adalah Sus Budiharto, M.Psi yaitu dosen psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) dan acar ini juga turut dihadiri oleh beberapa dosen UMY, mahasiswa S2 dan S3.

Dalam latar belakang bukunya Arif mengungkapkan buku ini adalah berdasar pada rasa keingintahuannya tentang kinerja Perguruan Tinggi Islam (PTI) sebagai transformasi dan pengembangan ilmu. “Selain itu, polemik keilmuan Islam pada tingkat konseptual dan praksis menjadi topik yang belum pernah selesai dibahas, menjadi daya tarik tersendiri baginya dalam menuntaskan penulisan buku ini” ungkapnya.

Arif juga menjelaskan buku ini memiliki  tiga keyword yang cukup penting untuk  diketahui yiatu Gerakan Keilmuan, Worldview, dan Psikologi. “Gerakan Keilmuan yang merupakan realitas historis keilmuan, sebagai respon atas realitas tersebut dan menjadi sebuah keyakinan, Worldview yang merupakan keyword dari intelektual dan menjadi tujuan utama dalam pendidikan Islam dan Psikologi yang merupakan bidang keilmuan yang dinamis dan paling strategis dalam wacana keilmuan Islam” jelasnya.

Buku “Gerakan Keilmuan Islam Modern Di Indonesia”  merupakan hasil disertasi ini didasarkan pada penelitian terhadap dua subjek penelitian yakni dosen dan mahasiswa dari PTI dan PTU (Perguruan Tinggi Umum) yang memiliki program studi Psikologi.

Dalam buku ini Arif juga memembahas tentang Periodisasi sejarah gerakan keilmuan Islam dan pola gerakan keilmuan Islam modern. “Ada empat periode dalam sejarah gerakan keilmuan Islam, periode pertama adalah Gerakan Keilmuan Islam pada periode awal, periode kedua adalah Gerakan Keilmuan pada periode pertengahan, periode ketiga adalah Gerakan Keilmuan Modern, dan periode keempat adalah Gerakan Keilmuan Modern” tuturnya.

Sementara itu Sus Budiharto, M. Psi selaku pembahas dalam bedah buku ini mencoba mengganti tema dari buku tersebut menjadi “Evaluasi Gerakan Keilmuan Psikologi Islam Di Indonesia. ”Karena menurutnya, pembahasan dalam buku ini lebih mengacu pada masalah mengenai psikologi” ujarnya.

Sus juga menambahkan bahwa hasil dan rekomendasi penelitian dari buku atau disertasi ini sangat berguna bagi responden. “Selain itu, buku ini juga dapat dijadikan dasar bagi PTI penyelenggara program studi Psikologi untuk melakukan Continous Improvement, sebagai perbaikan dari segi penyelenggaraan pendidikannya,” tambahnya.