Berita

Proklim Jadi Cara Dusun Priyan Konservasi Lingkungan

Pelestarian lingkungan dapat dilakukan mulai dari lapisan terkecil di masyarakat, seperti yang dilakukan oleh masyarakat di dusun Priyan, desa Trirenggo, kabupaten Bantul. Melalui Badan Usaha Milik Dusun (BUMDUS) yang diberi nama Gambira Mukti, masyarakat dusun Priyan berupaya untuk selalu menjaga pelestarian lingkungan dengan berbagai program yang berkelanjutan dan berkesinambungan.

Melihat potensi yang dimiliki oleh BUMDUS Gambira Mukti, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang menjadi tuan rumah pada Lokakarya UI GreenMetric (UIGM) 2023 melakukan kunjungan sekaligus studi komparatif pada Kamis (27/07) untuk memahami apa saja upaya yang telah dilakukan untuk dapat mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs).

Dalam kegiatan yang diterapkan, BUMDUS Gambira Mukti telah mendapatkan verifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH) melalui program yang diberi nama Program Kampung Iklim (Proklim). Melalui program ini, masyarakat melalui pemerintah daerah dapat menjadi pelaksana dan terjun langsung untuk menjamin kelestarian iklim dan lingkungan demi meningkatkan kesejahteraan di masyarakat.

Proklim di dusun Priyan banyak melibatkan pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna. Menurut Erlis, salah satu anggota yang aktif terlibat, keresahan warga adalah bagaimana agar bisa mengakses air bersih untuk produksi kecambah. “Maka, kami memulai dengan konservasi air yang kami juga percaya akan menyelamatkan dusun Priyan di masa depan. Karena di sini, terdapat lebih dari 20 rumah produksi kecambah yang masih aktif. Dimana dalam satu kali produksi dapat menghasilkan hingga 150 kg kecambah,” ungkap Erlis.

Erlis juga menambahkan, untuk menghasilkan dengan jumlah besar, memerlukan air bersih hingga mencapai 1000 liter. “Karena produksi kecambah juga merupakan sektor perekonomian utama dari masyarakat di sini, kami melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sebagai upaya untuk melakukan konservasi air bersih melalui pengadaan biopori dan jubangan,” imbuhnya.

Selain konservasi air, dalam kunjungan yang dihadiri oleh peserta Lokakarya UIGM 2023 ini juga berkesempatan untuk melihat program lainnya yang dilakukan oleh warga dusun Priyan. Pengolahan sampah organik dan anorganik jadi salah satu program unggulan yang juga melibatkan BUMDUS Gambira Mukti.

Sampah yang menjadi permasalahan di dusun Priyan, akhirnya diputuskan untuk dipilah berdasarkan jenisnya, baik itu organik maupun anorganik. Erlis juga menyampaikan telah melakukan sosialisasi kepada warga untuk dapat memilah secara mandiri sampahnya di rumah. “Setelah dipilah secara mandiri, setiap minggu kami sudah rutin untuk mengumpulkan sampah-sampah yang sudah dipilah ini,” ujarnya.

Terdapat lima kategori sampah yang dipilah di dusun Priyan, yaitu sampah plastik, plastik sachet, botol, kertas, dan sampah organik. “Setelah terkumpul, kami melakukan proses lanjutan dalam pemilahan, dimana sampah anorganik akan kami jual ke tengkulak, dan sampah organik akan kami jadikan pakan untuk maggot yang sudah kami budidayakan,” pungkas Erlis. (ID)