Berita

Proses Politik Hanya Sebatas Hiburan bagi Masyarakat

Bagi sebagian masyarakat, proses politik sudah kehilangan kesakralannya dan dianggap hanya sebagai hiburan semata. Dewasa ini, politik dipersepsikan hanya permainan dan sandiwara elit politik untuk kepentingan kelompoknya sendiri. Kondisi ini mengakibatkan apatisme masyarakat yang dapat berdampak buruk bagi masa depan bangsa.

Demikian disampaikan pengamat politik dan dosen Hubungan Internasional UMY, Sugeng Riyanto, SIP., M.Si dalam diskusi terbatas di Kampus terpadu UMY pada Rabu (07/09).

“Jika dipahami secara mendalam, ada gejala bahwa masyarakat cenderung menganggap persoalan politik sebagai sebuah hiburan ketimbang sebagai suatu proses yang akan berdampak pada masyarakat dan dirinya. Artinya, masyarakat memandang bahwa proses skandal politik seperti kasus Nazarudin tidak lebih dari sekedar tontonan yang menghibur” kata Sugeng.

Keadaan ini, menurut Sugeng, merupakan akibat perpaduan antara politik dan hiburan yang belakangan marak terjadi. “Nampaknya peleburan terjadi secara lebih substansial antara politik dan hiburan (politeinment). Simbiosa atau hubungan antara keduanya menjadi komoditas publik yang menarik untuk disimak, bukan saja oleh masyarakat urban tetapi juga oleh masyarakat pedesaan sekalipun. Tentu saja masih perlu kajian mendalam apakah ada korelasi banyaknya insan hiburan di Senayan sejalan dengan proses sinetronisasi masalah politik ini.”

Jika berlangsung terus-menerus, politeinment ini akan mengakibatkan ketidakacuhan masyarakat terhadap makna politik yang sesungguhnya.  “Jika gejala ini berlangsung terus, tentu saja akan membahayakan masa depan bangsa. Masyarakat akan memandang persoalan politik yang maha penting, tidak lebih dari sekedar hiburan saja. Akibat lebih lanjut adalah sikap apatisme atau sikap acuh tak acuh dalam masyarakat terhadap proses politik” pungkasnya.

Padahal dalam negara demokrasi menurut Sugeng, partisipasi politik warga Negara merupakan pilar terpenting. “Dimana hal tersebut diawali dari ketertarikan masyarakat terhadap masalah politik yang akan menentukan masa depan masyarakat itu sendiri.”tandasnya.