Berita

Public Speaking Juga Perlu Dipelajari di Dunia Pemerintahan

IMG_9062
Novita Pratika Ismayanti saat menyampaikan materi Public Speaking yang diselenggarakan oleh Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pada Selasa (23/12) di Mini Theater Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UMY

Saat ini public speaking menjadi kebutuhan setiap individu. Public speaking ini digunakan untuk menyampaikan pesan dengan menggunakan tutur bahasa yang baik, sehingga pesan yang akan disampaikan tercapai dan sesuai dengan keinginan. Dalam dunia pemerintahan, public speaking menjadi salah satu unsur yang sangat penting. Sebab, di pemerintahan sendiri akan ditemui berbagai macam cara komunikasi yang digunakan oleh untuk menyampaikan pesan, baik itu yang bersifat untuk kepentingan umum atau masyarakat. Karena itulah seorang yang bekerja di pemerintahan juga dituntut untuk bisa menguasai ilmu public speaking.

Demikian disampaikan Novita Pratika Ismayanti, Branch Manager (Owner) di Purwacaraka Music Studio Cabang Yogyakarta-Solo dalam acara Workshop Public Speaking yang diselenggarakan oleh Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pada Selasa (23/12) di Mini Theater Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UMY. Selain Novita, hadir pula Istining Dwi Indriati, mantan penyiar radio RRI Pro2 FM Jakarta yang juga menjadi narasumber dalam acara pelatihan ini.

Menurut Novita, dalam pemerintahan public speaking digunakan untuk menyampaikan pesan yang berkaitan dengan masyarakat, sehingga public speaking menjadi salah satu hal yang wajib dikuasai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam dunia pemerintahan. Hal ini juga berguna bagi mereka saat mereka akan menyampaikan pesan atau memberikan informasi kepada semua lapisan masyarakat.

Bukan hanya itu saja, lanjut Novita, mereka yang bekerja di pemerintahan juga harus menguasai pemilihan bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan, sehingga maksud pesan yang disampaikan bisa tercapai. “ Kita perlu mengetahui masyarakat yang ada di hadapan kita, apa pekerjaannya, sejauh mana pendidikannya. Dari sanalah kita dapat mengetahui bahasa apa yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut, jika kita sudah menguasainya, secara otomatis maksud pesan yang disampaikan juga akan tercapai,” tutur Novita yang juga mantan penyiar radio Trijaya FM ini lagi.

Sementara itu, menurut Istining Dwi Indriati, selain menguasai pemilihan bahasa, orang yang berkecimpung dalam dunia kepemerintahan juga perlu memerhatikan penggunaan bahasanya. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Selain itu, saat berpidato juga perlu menyisipkan kalimat-kalimat humor. Hal ini sangat penting untuk mencairkan suasana, agar tidak kaku atau tegang. “Kita juga harus menguasai bahasa tubuh dengan baik. Karena itu sering-seringlah berinteraksi dengan audien, lakukan manajemen waktu dengan baik, dan kuasai audien,” ungkap mantan penyiar radio Trijaya FM ini lagi.

Isti yang juga mantan penyiar radio Bahana FM ini juga menyontohkan bagaimana seseorang yang duduk di tingkat pemerintah harus berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (audien)nya. “Untuk bisa menguasai audien, kita perlu melakukan pendekatan-pendekatan. Misalnya, ketika seorang gubernur berbicara dihadapan seorang petani, awalilah pembocaraan yang berkaitan dengan petani seperti menanyakan kabar atau pekerjaan hari ini lancar atau tidak, dengan ini suasana akan menjadi cair dan petani tidak akan bosan. Ketika menyampaikan pesan kepada petani gunakanlah bahasa-bahasa yang tidak terlalu berat, jadi gunakanlah bahasa yang merakyat, “ jelas Isti.