International Tropical Medicine Summer School (ITMSS) 2016 kembali digelar oleh Fakultas Kedoteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY. ITMSS yang sudah diselenggarakan sebanyak 12 kali ini kembali membicarakan topik utama yaitu tentang (Tropical diseases) Penyakit tropis yang ada di Indonesia khususnya Tuberculosis (TB), Malaria, dan Demam Berdarah Dengue (DBD), serta diikuti oleh puluhan mahasiswa dari 10 negara.
Dekan FKIK UMY, dr. Ardi Pramono dalam sambutannya pada Malam Penyambutan Peserta di Hall Asri Medical Centre Senin (1/8) mengungkapkan rasa bangganya terhadap pelaksanaan ITMSS ini. “Kami mempunyai 4 prodi yaitu Ilmu Kedokteran Umum, Ilmu Kedokteran Gigi, Ilmu Keperawatan dan Farmasi. Dan program ITMSS ini menjadi salah satu program utama karena merupakan program Summer School pertama dan terbesar di Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, dr. Ardi juga berharap agar peserta dapat mengikuti ITMSS dengan baik dan ITMSS kali ini berjalan lancar. “Kami harap peserta dapat menikmati program yang kami berikan dan juga betah sewaktu tinggal di Indonesia, khususnya Jogjakarta,” harap beliau dalam penutupan sambutannya.
Sementara itu sambutan dari Sultan Hamengku Buwono X yang dibacakan oleh Drs. Hardiah Djulyani, Apt. M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY berharap pelaksanaan ITMSS ini dapat memberi andil bagi Pemberantasan Penyakit Tropis di Indonesia. “Dengan diadakannya ITMSS, FKIK UMY dapat berperan mengkaji penyakit Tropis di Indonesia sehingga dapat terlibat dalam pemberantasannya,” ungkapnya.
ITMSS sendiri telah dilaksanakan sejak tahun 2005. Para pesertanya datang dari berbagai negara. Pada tahun 2016 ini, sebanyak 23 peserta dari 10 Negara ikut meramaikan program ini. Mereka berasal dari India, Malaysia, Taiwan, Italia, Jerman, Yunani, Belanda, Latvia, Polandia, dan Amerika Serikat.
Aminah Nur Aisyah, selaku ketua pelaksana ITMSS, menyatakan kegiatan ITMSS ini akan berlangsung hingga tanggal 18 Agustus 2016. Para peserta akan mengikuti sejumlah kegiatan seperti diskusi dengan dosen hingga mengadakan periksa gratis bagi masyarakat. “Kegiatan edukasi bagi peserta terbagi menjadi dua yaitu Campus Base, yaitu peserta akan diberi kelas dan berdiskusi dengan dosen, dan Community Base, yaitu peserta diterjunkan ke masyarakat secara langsung dan akan mengadakan periksa gratis bagi masyarakat di sana,” paparnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh President Muhammadiyah Medical Student Activity, Fauzan Abdurrahman. “Selain kegiatan edukasi, juga terdapat kegiatan non-edukasi yaitu seperti Malam penyambutan ini, International Night yang berisi presentasi budaya dari masing-masing negara peserta, dan akan ada sosial program yang mengajak peserta mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada di jogja dan sekitarnya,” imbuhnya.
Dalam penuturannya baik Aminah maupun Fauzan juga berharap agar Peserta ITMSS lebih mengerti tentang tropical medicine lebih jauh. Sebab menurut Fauzan, sangat penting untuk mengetahui penanganan terhadap penyakit tropis agar para peserta ITMSS tersebut juga dapat mengaplikasikannya di negaranya masing-masing. “Kami harap para peserta dapat memahami tropical medicine dan penanganannya. Sebab, sebagian peserta berasal dari negara nontropis dan bukan tidak mungkin penyakit tersebut terdapat di negara nontropis. sehingga sangat penting bagi para peserta untuk mengetahui dan mengaplikasikan di negaranya,” tutupnya (bagas)