Menjadi upaya dalam meningkatkan international exposure, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) secara konsisten setiap tahunnya selalu terlibat dalam agenda internasional di bidang riset dan pendidikan. Dalam satu tahun terakhir, UMY tercatat aktif di lingkup global dalam kegiatan akademik yang melibatkan dosen dan mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertukaran mahasiswa ke luar negeri dan penelitian kolaboratif dosen yang berafiliasi dengan perguruan tinggi di luar negeri. Seluruh capaian tersebut secara signifikan telah menjadikan UMY meraih rekognisi dari Quacquarelli Symonds (QS) Asia University Rankings 2024 yang berdampak kepada pemeringkatan perguruan tinggi di Asia.
Secara keseluruhan, UMY menduduki posisi #551-600 perguruan tinggi di Asia. Secara nasional berada di posisi 18 dari seluruh perguruan tinggi dan posisi 4 dari seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) bersama dengan satu PTS lainnya. Dr. Mega Hidayati, S.Ag., S.S., M.A. selaku Kepala Bidang Pengembangan Organisasi dari Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) UMY mengatakan bahwa peringkat yang diraih UMY membuktikan peningkatan reputasi UMY secara global.
Mega juga menambahkan, dari seluruh penilaian yang dilakukan oleh QS AUR, terdapat dua indikator yang meningkat secara signifikan yaitu academic reputation dan international research network.
“Meningkatnya reputasi akademik serta jaringan riset internasional UMY menunjukkan bahwa jaringan yang kami miliki dengan universitas-universitas di luar negeri semakin menguat. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa kualitas dosen UMY di tingkat internasional terus mendapatkan reputasi,” ujar Mega saat dihubungi pada Jum’at (24/11).
UMY memiliki beberapa indikator yang menjadi tolok ukur bagi international exposure, seperti Inbound & Outbound Students yang melibatkan mahasiswa, serta International Research & Community Service Collaboration, dan International Faculty & Visiting Professor yang melibatkan dosen.
UMY terus memfasilitasi mahasiswanya yang ingin berdiaspora ke luar negeri serta mahasiswa asing dari luar negeri yang ingin berkuliah di UMY. Selama tahun ajaran 2022/2023, terdapat 286 mahasiswa asing yang melakukan studi di UMY. Baik secara luring maupun daring, persebaran mahasiswa asing yang berasal dari program undergraduate dan postgraduate pun terbilang cukup luas. Seluruh mahasiswa ini berasal dari 25 negara seperti Perancis, Italia, Rusia, Inggris, Malaysia, Brunei, Thailand, Philipina . Beberapa program internasionalisasi bagi mahasiswa asing di UMY adalah Full-time Student, Student Exchange Program, dan IFMSA Professional Exchange Program.
Di tahun yang sama terdapat 365 mahasiswa UMY yang studi ke 16 negara seperti Korea Selatan, Spanyol, dan Jepang. Mahasiswa UMY berkesempatan untuk berkuliah di luar negeri melalui beberapa skema program seperti Student Exchange Program, Summer Enrichment Program, maupun Indonesian Inetrnational Student Mobility Awards (IISMA).
Tidak hanya mahasiswa, dosen dari luar negeri pun memiliki kesempatan untuk mendapatkan program internasionalisasi yang dapat menunjang proses pembelajaran di UMY. Terdapat 234 dosen asing yang memberikan perkuliahan di UMY sepanjang tahun ajaran 2022/2023. Seluruhnya terdiri dari 68 Visiting Professors dan 166 Guest Lecturers. Sementaraitu, dosen UMY yang berdiaspora ke luar negeri sebanyak 86 dengan program tujuan yang lebih variatif, seperti Visiting Professor, Guest Lecture, Collaborative Teaching, maupun Joint Research.Program internasionalisasi pun dilakukan UMY di bidang riset dan pengabdian masyarakat yang bersifat kolaboratif dengan dosen dan perguruan tinggi di luar negeri. Ini sekaligus sebagai komitmen global dari UMY melalui kerjasama internasional.
Di tahun 2023, publikasi dosen UMY bersama dengan dosen dari luar negeri di jurnal-jurnal terindeks SCOPUS telah mencapai ratusan artikel. Ini sekaligus menjembatani kolaborasi ilmiah antara UMY dengan berbagai universitas, diantaranya University of Oxford, Boston University, University of Queensland, dan masih banyak universitas lain yang tersebar di 34 negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Singapura. Untuk kolaborasi pengabdian masyarakat internasional, terdapat 23 program dengan instansi dan peserta asing yang berasal dari 7 negara dengan fokus di bidang keuangan, pendidikan, kesehatan, dan Sustainable Development Goals (SDGs).
Meskipun hasil penilaian dari QS AUR atas kinerja UMY secara keseluruhan mengalami peningkatan, Mega menegaskan bahwa UMY terus berupaya untuk menguatkan beberapa indikator yang dianggap belum menunjukkan peningkatan secara signifikan. Menurutnya, peningkatan sangat mungkin diraih karena dosen dan mahasiswa yang menjadi pelaku utama dari international exposure mendapat dukungan penuh dari rektor UMY, Prof. Dr. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng, dan seluruh pimpinan universitas. “Rektor dan seluruh pimpinan UMY memiliki perhatian yang sangat tinggi terkait kualitas UMY sebagai universitas berkelas dunia (world class university). QS AUR menjadi salah satu metodologi peningkatan kualitas yang dipilih oleh UMY, dan selama ini telah didukung oleh kebijakan dan komitmen dari para pimpinan universitas,” pungkas Mega. (ID)