Peran serta dan kewajiban perguruan tinggi terhadap mahasiswa semakin meluas, termasuk sebagai persiapan bagi mahasiswa sebelum memulai berkarir. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi salah satu perguruan tinggi yang memprioritaskan para lulusannya untuk memiliki tingkat kompetensi yang tinggi, melalui berbagai program seperti double degree dan joint degree guna memperkaya latar belakang pendidikan serta pengalaman mahasiswa. Ini diungkapkan oleh Prof. Faris Al-Fadhat, M.A., Ph.D. selaku Wakil Rektor UMY bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK, yang berpendapat bahwa kualitas akademik akan menjadi penopang bagi para lulusan dalam memasuki dunia pekerjaan.
“Biasanya, dunia pekerjaan maupun dunia industri akan melihat latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh pelamar kerja. UMY sendiri telah menyediakan program yang dapat memfasilitasi mahasiswa untuk memiliki latar belakang pendidikan yang lebih luas karena setelah lulus, mahasiswa akan mendapatkan dua ijazah dan gelar sekaligus. Ini dapat meningkatkan kualitas akademik mahasiswa karena berkesempatan untuk belajar di dua perguruan tinggi yang berbeda,” ujar Faris saat ditemui pada Senin (25/3).
Memiliki dua gelar sekaligus tidak menjadi satu-satunya keunggulan dalam memasuki dunia kerja. Lebih daripada itu, menurut Faris keunggulan dari mahasiswa yang mengambil program tersebut adalah pengalaman yang akan didapatkan. Dengan berkuliah di dua perguruan tinggi terutama di luar negeri akan memperluas wawasan dan koneksi, sehingga dapat memudahkan mahasiswa ketika akan melamar pekerjaan setelah lulus.
Saat ini UMY memiliki dua program bagi mahasiswa untuk dapat lulus dengan dua gelar akademik, yang bekerja sama dengan perguruan tinggi terkemuka di Asia. Program tersebut adalah double degree dengan dua perguruan tinggi, Asia University dan Chang Gung University di Taiwan. Asia University terbuka bagi sembilan program studi di UMY yaitu Hubungan Internasional, Hukum, Manajemen, Akuntansi, Ilmu Ekonomi, Ilmu Pemerintahan, dan Ilmu Komunikasi yang seluruhnya merupakan kelas internasional, serta Teknik Elektro dan Magister Manajemen untuk kelas reguler. Sementara program double degree dengan Chang Gung University diperuntukkan bagi program studi Teknik Mesin UMY.
Program kedua yang juga hasil kerja sama UMY dengan Asia University adalah program joint degree untuk program studi Akuntansi kelas internasional. Terdapat juga kesempatan bagi mahasiswa Magister Ilmu Pemerintahan untuk mengambil program joint degree dengan Mindanao State University – Iligan Institute of Technology di Filipina. Faris menyampaikan bahwa program double degree dan joint degree dapat disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa, jika membutuhkan dua gelar yang berbeda melalui double degree maupun dua gelar yang sama melalui joint degree.
“Dua program ini merupakan program yang sangat bermanfaat, karena dengan durasi yang relatif sama seperti mengikuti perkuliahan jenjang sarjana maupun magister pada umumnya, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar di dua perguruan tinggi yang berbeda. Terlebih juga karena tiga perguruan tinggi mitra UMY ini memiliki akreditasi yang sangat baik, menjadikan mahasiswa dapat merasakan atmosfir perkuliahan yang memadai di Taiwan dan Filipina,” imbuh Faris. (ID)