Masih tingginya angka sarjana yang menganggur membuat pemerintah Daera Istimewa Yogyakarta harus segera mencarikan solusi. Seharusnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kesempatan untuk sukses dalam berkarir. Hal itu dikarenakan dunia kerja Indonesia berorientasi pada tingginya pendidikan.
Demikian disampaikan Kepala disnakertrans DIY Ir. Budi Antono, M.Si dalam acara pembukaan Job & Industrial Fair UMY 2013 di lantai dasar masjid KH. Ahmad Dahlan UMY selasa pagi (11/5). Acara tersebut di selenggarakan oleh CDC UMY untuk menfasilitasi mahasiswa, alumni, dan dunia kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala disnakertrans menjelaskan, sarjana yang notabene memiliki keilmuan tinggi di masyarakat tidak boleh menganggur. Sarjana, kata dia, seharusnya dapat membuat perubahan dan tidak menjadi permasalahan pada masyarakat. “Seharusnya mereka bisa di serap dengan cepat oleh lapangan pekerjaan” jelasnya.
Lebih jauh ia menyampaikan, hal itu terjadi karena terbatasnya kesempatan untuk bekerja pada sektor formal. Padahal Menjadi Pegawai Negeri Sipil masih menjadi salah satu pekerjaan yang banyak di minati oleh para lulusan universitas. Menurut Budi jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor formal ini sangat minim sehingga tenaga kerja yang tidak terserap berpindah ke sektor swasata. “Banyak yang memilih PNS padahal tidak imbang” paparnya.
Selain itu belum ada link and match antara pencari kerja dan lapangan kerja serta masih minimnya skill para pencari kerja juga berperan dalam menciptakan tingginya jumlah pengangguran. Sebagai solusi pihaknya telah melakukan berbagai langkah diantaranya dengan melakukan penempatan melalui bursa kerja dengan harapan dapat mempertemukan pencari kerja dengan lapangan kerja agar tercipta penempatan kerja.
Kedepan pihaknya telah berencana untuk memperluas bursa kerja yang ada di DIY dengan melakukan kerjasama dengan UMY untuk menyelenggarakan Job Fair periode 2 pada Oktober nanti. “Kami Berharap dapat berkolaborasi dengan UMY dalam kegiatan Jobfair periode dua yang akan kita selenggarakan oktober nanti” pungkasnya.
Sementara itu rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto, MA dalam sambutannya mengungkapkan saat ini dunia kampus harus belajar mengenai apa saja yang dibutuhkan dunia kerja ke depan. “Kami harus belajar lagi bagaimana prospek dan kriteria yang dibutuhkan dunia kerja kedepan” jelasnya.
Lebih lanjut, Bambang Cipto menyatakan UMY juga turut serta menciptakan pencari kerja. Dengan begitu ia berharap acara Job Fair yang menjadi agenda tahunan ini dapat menyerap para calon tenaga kerja lulusan UMY dan mengurangi masa tunggu alumni UMY dalam mendapatkan pekerjaan. “Saya berharap acara ini dapat menyerap tenaga kerja kami dan dengan adanya acara ini lulusan kami memiliki masa tunggu yang singkat kurang dari satu tahun” tutupnya.